Dialog Rektor: Bantuan Kuota Internet dan Penyesuaian UKT yang Selektif

Ilustrator : Annisa Dhiya Fadila

Dialog Rektor pertama kali dilaksanakan secara online pada Sabtu (10/5) melalui aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung di channel Youtube BEM KM IPB. Dialog ini dimoderatori oleh Kresna Bhayu Adelta, Menteri Koordinator Pengembangan Potensi Mahasiswa dan Media BEM KM IPB. Dialog ini diikuti oleh Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M. Si. beserta jajarannya, dosen, dan mahasiswa.

BEM KM telah menghimpun banyak keluhan mahasiswa terkait perkuliahan daring yang telah terlaksana beberapa minggu terakhir. Berbagai keluhan disampaikan oleh Bhirawa Ananditya Wicaksana selaku Presiden Mahasiswa (Presma) IPB, seperti UKT, kebijakan KKN, perkuliahan daring yang dianggap tidak jelas, dan lain-lain.

Dalam bidang pendidikan dan kemahasiswaan, salah satu kebijakan kampus yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan ialah bantuan kuota internet untuk seluruh mahasiswa multistrata yang masih aktif mengambil perkuliahan. Bantuan berupa uang sebesar Rp150.000,- untuk setiap bulannya selama bulan April hingga Juni 2020.

Mengenai UKT, IPB telah mengambil keputusan dalam penyesuaian UKT pada mahasiswa terdampak. Hal ini berupa keringanan yang dilakukan secara case by case. Keringanan ini akan diutamakan bagi mahasiswa yang terkena dampak pandemi COVID-19 secara langsung dan berlaku bagi seluruh mahasiswa IPB, vokasi maupun S1.

“Keringanan itu dapat saja berupa penurunan golongan, penundaan pembayaran, pengurangan, atau bahkan sampai pembebasan sementara,” ujar Arif Satria, Rektor IPB University.

Terkait mekanisme bagi mahasiswa yang menjadi sasaran keringanan tersebut, pihak kampus akan melibatkan BEM KM sebagai mitra dalam melakukan verifikasi. Dalam hal ini termasuk menentukan syarat-syarat apa saja yang memungkinkan seorang mahasiswa mendapat keringanan. Dengan keterlibatan mahasiswa, Prof. Dr. Arif Satria berharap agar kebijakan ini menjadi lebih efektif dan dapat berjalan secara transparan.

“Yang benar-benar terkena, mohon segera melaporkan. Nanti ada mekanismenya,” tambah Arif.
Selain itu, Prof. Dr. Arif Satria juga memohon bantuan pada mahasiswa yang tidak terkena dampak secara langsung atau dapat dikatakan masih mampu untuk mengerti kondisi ini. Dana yang mereka bayarkan bisa menjadi subsidi silang bagi mahasiswa lain yang terkena dampak secara langsung.

Editor : Puput Lestari

Avatar

Yuniar Galuh Nur Fatiha

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.