Momen perayaan hari jadi dari IPB University atau yang disebut dengan Dies Natalis IPB University yang ke-60 sukses dilaksanakan dengan rangkaian acara yang spektakuler pada Jumat (1/9/23). Berlokasi di gedung Grha Widya Wisuda (GWW), acara ini berjalan dengan lancar dan dihadiri secara luring dan daring oleh sejumlah mahasiswa, walikota dan jajaran pemerintahan lainnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yakni Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., rektor IPB University periode 1998-2002 yakni Prof. Dr. Ir. R.H.M. Aman Wirakartakusumah M.Sc., rektor IPB periode 2007 – 2017 yakni Prof. Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto M.Sc., dan jajaran stakeholder IPB lainnya termasuk rektor pada periode ini, yakni Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si.
Acara dibuka dengan ucapan selamat dan juga apresiasi dari petani, peternak, dan nelayan binaan IPB yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sambutan ini menunjukkan hasil nyata dan pengaruh positif yang diberikan oleh IPB University selama 60 tahun terakhir. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Menteri Kemdikbudristek dan Ketua Majelis Wali Amanat IPB, Prof. Ir. Tridoyo Kusumastanto, M.S., Ph.D. Prof Tridoyo memberikan selamat atas Dies Natalis IPB yang ke-60, dengan apresiasi atas prestasi yang telah dicapai.
“Prestasi ini tumbuh dan berkembang di kampus ini dengan nilai yang sangat kuat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Insya Allah IPB akan menjadi highly impactful Technosocioenterpreneur University yang memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara kita. Dirgahayu IPB, jayalah IPB kita,” tuturnya.
Di sisi lain, Nadiem Makarim sebagai Menteri Kemdikbudristek menyampaikan harapannya agar IPB University dapat terus menjadi salah satu perguruan tinggi percontohan terbaik dalam implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Acara selanjutnya adalah sambutan dan pidato inti dari Rektor IPB University, Prof. Arif Satria. Sambutan dibuka dengan penayangan video 60 tahun IPB yang menunjukkan selayang pandang IPB selama 60 tahun berdiri. Selanjutnya, Prof. Arif Satria memaparkan pentingnya refleksi sekaligus proyeksi terhadap rencana kehidupan ke depan. Menurutnya, untuk meraih posisi yang luar biasa kelak di tahun 2050-2075, kita memerlukan langkah-langkah sistematis untuk bisa meraih apa yang diproyeksikan terhadap Indonesia ini. Beliau juga menegaskan sektor agromaritim yang menjadi penyelamat ekonomi Indonesia sejak tahun 1970-an hingga hari ini. Pidato berlanjut dengan berbagai penjelasan mengenai kaitan peradaban, agromaritim, dan kemajuan zaman, yang juga menjadi asal usul di balik hadirnya fakultas baru di IPB, yakni fakultas kedokteran.
”Dengan adanya fakultas kedokteran IPB, kita ingin buktikan bahwa agromatim memiliki kontribusi pada dunia kesehatan, jasa lingkungan, serta biomaterial,” jelasnya.
Secara umum, Prof. Arif Satria memaparkan segala pencapaian dan urgensi serta langkah yang dihadapi oleh IPB University selama 60 tahun terakhir dan untuk kedepannya. Beliau juga menunjukkan harapan-harapannya kepada IPB University di masa depan, sebagai kampus pionir dan pusat dari inovasi di Indonesia yang berpegang teguh dengan proyeksi Indonesia maju dan Sustainable Development Goals (SDGs). Di sesi akhir pidato, beliau menyampaikan 5 agenda IPB pasca 60 tahun, antara lain menjadi pemimpin inovasi pangan dan transformasi ekonomi Indonesia sebagai Middle Income Country bertumbuh tercepat melalui industrialisasi agromaritim 5.0, dari trendsetter nasional leader menjadi Global-South leader di bidang agromaritim berkelanjutan inklusif, memimpin Higher-Education Global-South Network yang bertransformasi dari Resource Based ke Inclusive Innovation Based Sustainable Development, menyiapkan technopreneur dan sociopreneur muda penggerak transformasi pedesaan sebagai pusat pertumbuhan, dan matchmaking sistem pendidikan tinggi dengan industri agromaritim dan komunitas kreatif.
“The best way to predict the future is to create it. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan masa depan mulai hari ini dengan inovasi-inovasi unggul dan dengan mindset positif sehingga IPB semakin digdaya,” tutupnya.
***
Reporter : Haidar Ramdhani
Editor : Rani Zuwinta
Tambahkan Komentar