BUMN bekerja sama dengan IPB University untuk menggelar acara “BUMN Goes to Campus” di gedung Graha Widya Wisuda yang diselenggarakan pada hari Selasa (29/3) dan hari Rabu (30/3). Acara ini guna memberikan informasi seputar peluang magang, informasi lowongan kerja, hingga beasiswa.
Adapun rangkaian acara di hari Selasa adalah perlombaan E-Sport dan dilanjutkan pada hari Rabu yang diisi dengan acara talkshow. Sesi talkshow diisi oleh narasumber Nina Kurnia Dewi, STP, MBA selaku Direktur Keuangan, MSDM dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara dan Pengurus FHCL Bidang Komunikasi Publik; Hariadi selaku Direktur Operasi dan Digital Service Pos Indonesia; Yudi Ariesta Chandra, Ns, PhD selaku Alumni PPI Jepang/Mantan Ketua Umum PPI Jepang 2020/2021; G. N Shandy Widyasthana selaku Ceo MDI Ventures Singapore; dan Utaminingsih Udjang selaku Vice president Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri.
Talkshow tersebut dibuka dengan informasi bagaimana bergabung menjadi insan BUMN yang dibawakan oleh narasumber Nina Kurnia Dewi, STP, MBA. Adapun program yang dapat diikuti untuk bergabung dengan BUMN yaitu melalui program FHCL. Dalam FHCL terdapat dua program di dalamnya, yaitu Magang Generasi Bertalenta (MAGENTA) dan rekrutmen bersama BUMN. MAGENTA ini dapat diikuti oleh santri, mahasiswa dalam program magang kampus merdeka, dan fresh graduate. Jadi ketika mahasiswa ingin memiliki pengalaman bekerja di BUMN maka pendaftaran yang tepat adalah melalui program MAGENTA.
Berbeda dengan narasumber Nina Kurnia Dewi, narasumber Hariadi memberikan informasi seputar leadership. Menjadi seorang “leadership” tidak hanya sekedar peran, tetapi juga mindset.
“Leadership is not just a role. It’s a mindset and a way of living,” Ujar Hariadi.
Dalam memimpin sebuah organisasi atau tim, ada tiga mindset penting agar dapat mencapai tujuan dan visi, yaitu mindset urgensi, mindset bertumbuh, dan mindset untuk menolong orang lain. Hariadi juga memberikan strategi bagaimana menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas, yaitu ketajaman bisnis, global mindset, driving execution dan AKHLAK. AKHLAK sendiri adalah sebuah singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Setelah mendapat informasi cara menjadi insan BUMN dan leadership, narasumber Yudi Ariesta Chandra, Ns, PhD memberikan informasi seputar beasiswa kuliah di luar negeri. Strategi meraih beasiswa dapat dilakukan dengan memilih jurusan/lab/kampus, memilih dan menghubungi calon pembimbing, dan cek persyaratan aplikasi. Dalam memilih kampus, disarankan untuk berorientasi pada ranking jurusan, tidak hanya ranking kampus saja. Tentunya setiap negara akan memiliki kebijakan yang berbeda-beda.
Acara selanjutnya adalah informasi dari narasumber G.N Shandy Widyasthana yang bergerak di MDI Ventures. MDI Ventures sendiri lebih memusatkan perhatian pada investasi start up agar tidak tersingkirkan oleh start up yang sudah besar. Untuk narasumber terakhir, Utaminingsih Udjang, memberikan informasi seputar mengelola keuangan melalui aplikasi Livin. Aplikasi ini dibuat oleh Bank Mandiri dan dirancang dengan fitur-fitur yang menarik.
Sesi talkshow dilanjutkan dengan seminar dari Arya M. Sinulingga selaku Staf Khusus III Menteri BUMN. Arya menceritakan jika Holding Ultra Mikro BUMN memberikan akses pendanaan dan pendampingan bagi UMKM di Indonesia. Arya menjelaskan transformasi BUMN menghasilkan kinerja positif namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa penurunan ke arah negatif. Contohnya seperti proyek dengan dana yang dikeluarkan begitu banyak, namun musibah pandemi menjungkir balikkan keadaan.
Pada saat closing statement, Arya memberikan kiat-kiat menjadi orang yang sukses.
“Mahasiswa IPB memiliki kapasitas yang sama, nilai dan lulus yang hampir sama, 40-50 tahun yang berhasil karirnya hanya 10-20%, sisanya biasa-biasa saja. Kenapa? karena otak pintar tidak menjamin kesuksesan,” Ujar Arya.
Menurut Arya, alasan orang pintar tidak sukses karena sebagian besar orang tidak pintar mengkomunikasikan ilmunya, menyampaikan ide kepada bawahannya, sesamanya dan kepada atasannya. Selain itu, kurangnya jaringan, tidak dapat bekerja sama, tidak dapat manajemen waktu, dan mengelola karakter juga menjadi alasan mengapa orang pintar belum tentu sukses. Untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya ketika mengikuti kegiatan organisasi.
Selain acara talkshow dan seminar, BUMN menyediakan 10 booth guna memberikan mahasiswa informasi terkait perusahaan yang tergabung dalam BUMN. Diantaranya terdapat Bank Mandiri, Antam, Pos Indonesia, Biofarma, Abipraya, Perkebunan Nusantara, Perhutani, ID Food, Hutama Karya, dan Perum Jasa Tirta II. Both ini dapat dikunjungi oleh mahasiswa.
Lusi Rahmawati mahasiswa Agribisnis 57 yang turut hadir memberikan pesan kesan untuk acara BUMN Goes to campus ini.
“Acaranya lumayan menarik, apalagi buat mahasiswa yang memiliki minat karir ke perusahaan, namun perusahaan BUMN yang ada di booth mungkin diperbanyak. Selain itu, susunan acara dapat dibuat agar peserta talkshow bisa punya kesempatan untuk mampir ke booth-booth yang ada,” Ujar Lusi.
***
Reporter : Ayu Amalia Sari, Rosita, Nur Alfia Rahmah
Fotografer : Nabilah Nurfazrina, Dwiratih Ratna Dewi
Editor : Rani Zuwinta
Tambahkan Komentar