Berada di tengah Benua Asia dan Australia serta diapit oleh Samudera Pasifik dan Hindia, Indonesia memiliki produktivitas kelautan dan perikanan yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki tingkat biodiversitas yang tinggi, akan tetapi Indonesia belum mampu memaksimalkan pengelolaan sumber daya laut tersebut. Hal ini dibuktikan dengan data tahun 2012 yang menyatakan bahwa dari 6,5 juta potensi perikanan tangkap yang Indonesia miliki, tetapi hanya 5,7 juta atau 77% saja yang baru dapat Indonesia manfaatkan.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, saat memberikan materi dalam acara The 5th Greenbase, Sabtu (12/10), menegaskan bahwa salah satu cara untuk mengindustrialisasikan perikanan Indonesia adalah melalui Blue Economy. Prinsip dasar yang diusung konsep Blue Economy dirasa sangat mendukung hal tersebut karena mengacu pada beyond sustainability dan shifting economic paradigm.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Profesi Mahasiswa ESL (REESA) tersebut, Sharif mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan kini tengah giat melaksanakan program yang berkaitan dengan industri di sektor perikanan. Hal ini terus digalakkan melihat sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang kini menempati urutan ke-14 berdasarkan nilai ekspor perikanan dunia. Walau begitu, Indonesia masih mengalami beberapa kendala perikanan yang harusnya bisa segera diatasi, dengan Blue Economy sebagai salah satu gagasan utamanya.
Tambahkan Komentar