Alih fungsi lahan menjadi perkebunan nanas sebagai komoditas utama di Desa Belik, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, sebabkan krisis air. Hal ini mendorong Tim Kuliah Kerja Nyata–Tematik (KKN-T) IPB Pemalang Kab-02 mendistribusikan 2000 bibit, yang berasal dari Persemaian Permanen Baros, Brebes, dan lakukan penanaman di sumber mata air.
2000 bibit tersebut terdiri dari 200 bibit pohon trembesi, 600 bibit pohon nangka, 600 bibit pohon jambu biji, dan 600 bibit pohon sirsak, yang kemudian didistribusikan ke empat dukuh; Dukuh Rimpak, Dukuh Tepus, Dukuh Buluh, dan Dukuh Tengah.
“Dengan adanya program ini, masyarakat menerima dan mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk ke depannya, dikarenakan air di Desa Belik debitnya sudah sangat kecil,” ujar Sukri, Kepala Dukuh Rimpak, saat dilakukan penanaman di sumber mata air Lengsar, Minggu (8/8).
Kegiatan penanaman dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti pemerintah desa, perwakilan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur, perwakilan Komando Rayon Militer setempat, kelompok tani setempat, Organisasi Pecinta Alam Shabawana, yang menyumbang sejumlah bibit dengan jenis karet kerbau dan beringin, serta turut menggandeng empat kelompok KKN-T dari Universitas Jendral Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Pancasakti Tegal, dan Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri.
“Kita apresiasi dan sepenuhnya mendukung adanya program ini,” ungkap Sugiarto, Kepala Resort Pemangkuan Hutan. “Ini dimulai dari temen-temen mahasiswa, nanti bisa dilanjutkan dengan memelihara apa yang sudah ditanam agar nantinya sumber mata air kembali bagus,” lanjutnya.
Fathurizal, Bintara Pembina Desa di wilayah Desa Belik, juga mendukung penuh adanya program penanaman di wilayahnya. “ Saya berharap agar teman-teman mahasiswa terus mengembangkan potensi hutan untuk membantu masyarakat Desa Belik, terutama saat terjadi kekeringan pada musim kemarau,” tutupnya.
Reporter: Farah Diba Aulia
Foto: dokumentasi pribadi
Tambahkan Komentar