Komisi Pilihan Raya Wilayah (KPRW) Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) memiliki strategi unik untuk menarik Daftar Pemilih Tetap (DPT) wilayah FATETA agar menggunakan hak suara. Di TPS 008 tersebut, pengguna hak suara akan diberikan permen lolipop usai keluar dari bilik suara. Alhasil, antrian panjang mengular di node kantin SAPTA FATETA siang ini, Kamis (13/11).
Antrian panjang menuju bilik suara di Node SAPTA FATETA (Foto: David) |
“Hal ini merupakan inisatif kami sendiri selaku KPRW dalam menjaring DPT FATETA untuk mau datang ke TPS,” ungkap Arief Alimudin mahasiswa TIN 49 selaku ketua KPRW FATETA. Diakui oleh Arief, tahun ini terjadi peningkatan animo pemilih. Jika tahun sebelumnya wilayah FATETA mengantongi 800 hak suara, di tahun ini menurut penuturan Arief ada 1512 DPT yang terhimpun dari Departemen TMB, ITP, TIN, dan SIL. “Angkatannya beragam. Mulai dari 47 sampai 50,” imbuh Arief.
KPRW FATETA, dikatakan oleh Arief sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam penyaluran informasi terkait Pemilihan Raya (Pemira) 2014. “Kami sudah tweetlewat akun twitter bahkan dari sebulan sebelum pemilihan. Selain itu pada Selasa (11/11) lalu sudah pula dilakukan demo e-voting.” E-voting dilakukan dalam pemilihan ketua dan wakil ketua BEM FATETA (BEM F), sedangkan untuk pemilihan BEM KM masih menggunakan surat suara.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya mengusung calon tunggal, tahun ini FATETA mengusung dua pasang calon ketua BEM F. Munculnya dua pasang calon ini menjadi faktor yang ikut mempengaruhi minat pemilih seperti yang disampaikan Arief.
Akan tetapi, peningkatan animo pemilih tersebut masih terkendala dengan bilik suara yang hanya berjumlah tiga buah sehingga antrian panjang tak dapat dielakkan. Hal tersebut cukup disayangkan oleh Faisal mahasiswa ITP angkatan 48. Menurutnya sebaiknya bilik suara bisa lebih dari tiga sehingga mahasiswa yang ingin memilih tidak perlu mengantri terlalu lama.(*)
David Pratama
Tambahkan Komentar