Catat Tanggal Nontonnya, MBK Pictures Buat Kolaborasi Film “Air Mata di Ujung Sajadah” dengan SB IPB

Kamis (7/9/2023) telah digelar launching film “Air Mata di Ujung Sajadah”, sebuah film kolaborasi antara MBK Picture dengan Sekolah Bisnis (SB) IPB di Botani Square, Bogor. Acara ini dihadiri oleh pemeran film tersebut seperti aktor fenomenal Fedi Nuril, Artis Citra Kirana dan Nafa Urbach serta stakeholders terkait.

Mengutip dari KOMPAS.com bahwasannya film “Air Mata di Ujung Sajadah” merupakan film yang diproduksi Beehave Pictures yang bekerjasama dengan MBK Production. SB IPB yang menjadi tuan rumah dalam proses syuting film ini kemudian diajak berkolaborasi oleh seorang produser eksekutif MBK Pictures sekaligus alumni SB IPB bernama Budi Yulianto. Menurut penuturan Budi, film ini sudah dicanangkan bahkan sebelum Covid-19 merebak. Sebagai alumni ia juga ingin meninggalkan kenangan yang berharga di SB IPB  lewat film bergenre drama tersebut. Meskipun ini film pertamanya di SB IPB ia berharap kedepannya dapat membuat film-film genre lainnya dan banyak melibatkan mahasiswa atau alumni-alumni dari SB IPB.

Proses produksi  film ini berlangsung selama 6 bulan, mulai pengembangan ide cerita sampai penulisan script, seleksi pemeran, dan proses produksi. Dalam ceritanya ada 3 pemeran utama yang paling menonjol diceritakan yaitu Fedi Nuril sebagai Arif yang berperan sebagai seorang ayah, Citra Kirana sebagai Yumna dan Titi Kamal sebagai Aqilla. Disamping itu, pemeran pendukung juga memiliki peranan yang penting dalam film tersebut seperti Eyang Murni yang diperankan oleh Jenny Rachman sebagai nenek sambung anak tersebut. Meskipun bukan nenek kandung, tetapi dia cukup dekat dengan cucunya. Pemeran pendukung lainnya adalah nenek kandung dari anak tersebut yang diperankan oleh salah satu aktris senior yang cukup dekat dengan cucunya. Pemeran pendukung tersebut cukup melengkapi pemeran utama dan dalam film tersebut tidak hanya menampilkan nuansa yang serius namun diselingi juga dengan komedi.

Dalam wawancara eksklusif dengan Budi Yulianto, ia mengatakan bahwa pesan yang disajikan dari film ini adalah  kisah tentang seorang ibu yang melahirkan seorang anak. Seorang ibu yang pastinya berharap bahwa anak itu bisa dibesarkan oleh dirinya sendiri dari awal sampai akhir. Tidak peduli baik itu ibu kandung maupun ibu sambung.

“Kedekatan ibu dan anak akan terlihat dicerminkan dari film ini. Makanya banyak kalo penonton yang setelah keluar atau menyaksikan film ini ‘kenapa menangis ya‘ baik itu perempuan maupun laki laki akan tersentuh karena mereka lihat hubungan mereka dengan ibu mereka, dengan keluarga mereka, sehingga mereka merasa ada kesamaan perasaan terhadap film ini. Nah harapan saya film ini selain menghibur masyarakat Indonesia, khususnya juga di Bogor, SB IPB, kita berharap juga bisa memberikan kontribusi yang lain, membawa genre drama lagI untuk film-film Indonesia dan bisa memajukan film indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” tambahnya. 

Pada sesi penutup wawancara, Budi Yulianto juga menyampaikan harapan-harapan lainnya, “Saya berharap rekan-rekan SB IPB dan semua civitas akademik IPB bisa ikut mendukung mensukseskan film pertama yang syuting di kampus SB IPB. Mudah-mudahan ini bukan film pertama yang akan menjadi film berikutnya. Jadi tolong ikut sukseskan, ikut menonton jangan lupa  sudah mulai tayang mulai hari ini tanggal 7 september di seluruh bioskop Indonesia. Dukungan teman temen sangat dibutuhkan untuk kesuksesan film ini dan film-film Indonesia berikutnya.”

 

***

Reporter : Rosita

Fotografer : Khansa Nabilah F

Editor : Rani Zuwinta

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.