[Opini] Ambil Uangnya, Jangan Pilih Orangnya

Mendengar ungkapan ‘ambil uangnya, jangan pilih orangnya’ yang akhir-akhir ini beredar, pasti menimbulkan berbagai asumsi publik. Selentingan yang diungkapkan dosen ekonomi umum dikelas juga turut berpengaruh dalam pemikiran ini, beliau berkata tidak ada salahnya kita menerima uangnya, toh menolak pemberian orang itu tidak boleh, masalah memilih itu hak kita. Lha wong  pemilu itu sifatnya luberjurdil.

Generasi muda seperti mahasiswa memang dalam tingkat yang penting dalam perubahan suatu bangsa, kita tidak bisa seenaknya di setir oleh oknum tertentu. Kita yang harusnya  bisa merubah Indonesia, jika kita bisa disogok dalam pemilihan nanti lantas apa perlunya lagi diadakan pemilu yang katanya demokratis namun justru uang yang memperalat semua.  Sekali lagi, ambil saja uangnya, jangan pilih orangnya memang seharusnya bisa dipikirkan dengan matang. Jika orang tersebut dengan seenaknya sudah menyetir kita dengan uang sebelum ia menjadi wakil kita di negara sudah pasti ketika ia terpilih kita akan tetap disetir oleh kekuasaannya.  Memang sudah seharusnya ketika kita diberi uangnya kita harus segera menghapus orang tersebut dalam pilihan kita, itu sudah jelas melanggar aturan. Sebelum menjadi apapun dengan seenaknya melanggar aturan apalagi jika ia memiliki kekuasaan ? mau jadi apa negara kita, mau jadi apa ?

Anekdot lain beredar, bahwa DPR yang memiliki kepanjangan Dewan Perwakilan Rakyat  itu  memang benar-benar perwakilan rakyat,  ketika rakyatnya ingin kaya maka sudah terwakili oleh dewan perwakilannya, ketika rakyatnya ingin makan enak, jalan-jalan keluar negeri, naik mobil  mewah juga sudah terwakili oleh perwakilannya di negara, lantas ketika kita harus memilih dengan uang apa mimpi kita akan tetap menjadi impian semu dan membiakan terwakilkan oleh wakil rakyat disana ?

Penegasan ambil saja uangnya, jangan pilih orangnya tentu benar harus ditetapkan, ini demi Indonesia kita. Ketika kita diberi uang maka tak ada salahnya menerima dan segeralah menghapus dia dari daftar piliha kita, mudahkan ? 

Kuntum Mutia Umami

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.