Inovasi Krim Antimiasis dengan Ekstrak Biji Bengkuang

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang terdiri atas Rina Astuti, Yoga Rivaldi, Nabillah Ananda Sakinah, Annisa Zikriatin Nafilah, dan Seftian Syahri Putra, berhasil mengembangkan inovasi obat hewan antimiasis CREAMY yang mengandung ekstrak biji bengkuang. Inovasi krim antimiasis tersebut mendapat hibah dana melalui seleksi proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Kemristekdikti.

CREAMY krim antimiasi (Foto oleh : tim PKM CREAMY)
CREAMY krim antimiasi (Foto oleh : tim PKM CREAMY)

Inovasi ini berangkat dari keresahan terhadap penyakit miasis (belatungan akibat larva lalat) yang dapat menyebabkan stres pada hewan sehingga menurunkan tingkat produktivitas hewan tersebut. Selama ini, obat komersial yang beredar di pasaran relatif mahal bagi para peternak, terutama peternak kecil sehingga CREAMY dapat menjadi salah satu pilihan.

CREAMY yang efektif dan ekonomis ini diformulasikan dalam bentuk krim yang mengandung ekstrak biji bengkuang (Pachyrrhizus erosus). Dengan bahan aktif rotenon yang merupakan biopestisida, ekstrak biji bengkuang berkhasiat untuk menyembuhkan miasis.

Selain ditujukan untuk hewan ternak, CREAMY juga sedang dikembangkan untuk hewan kesayangan.
“CREAMY juga berkhasiat untuk menyembuhkan luka luar. Oleh karena itu, produk ini bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka pada hewan kesayangan seperti anjing dan kucing,” papar Rina.

Ed : Ratna PH

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.