Figur-Figur Politik Terkemuka Bersiap untuk Pemilihan Presiden 2024, Siapa Saja?

Dalam dinamika politik yang semakin menghangat jelang pemilihan presiden 2024, sejumlah figur politik terkemuka mulai muncul sebagai kandidat potensial yang akan memperebutkan kursi tertinggi di negara ini. Dari tokoh-tokoh berpengalaman hingga wajah-wajah baru yang menjanjikan, perhelatan pemilu mendatang diyakini akan menjadi panggung persaingan sengit.

Sementara kita menjelajahi berbagai nama yang berpotensi memimpin Indoensia di 2024, satu hal yang pasti adalah persaingan akan menjadi sangat ketat. Setiap bakal calon memiliki visi, gagasan, dan harapan yang berbeda untuk masa depan Indonesia. Masyarakat akan memainkan peran kunci dalam menentukan pemimpin yang akan membimbing negara ini.

Lantas, siapa saja bakal capres dan cawapres Pemilu 2024 yang akan bersaing memperebutkan kursi kepresidenan? Berikut penjelasannya.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Kamis, 19 Oktober 2023. Pertanyaan rakyat atas kinerja kedua politikus ini menjadi pertimbangan besar untuk pemilu nantinya.

Hasil kerja keras Anies terlihat dari kinerjanya dalam membangun ibukota selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kemajuan Ibukota dalam hal infrastruktur dan transportasi berperan besar dalam peningkatan ekonomi Indonesia. Banyak investor berkompetisi untuk menanamkan modal usahanya di kota Jakarta. Kemajuan Jakarta juga dipandang masyarakat dunia atas keberhasilan Anies dalam pembangunan proyek internasional seperti Jakarta International e-Prix Circuit (JIEC) dan Jakarta International Stadium (JIS).

Dilansir dari kompasiana, sosok Muhaimin dikenal sebagai seorang politikus andal yang berpola pikir pro-rakyat. Hal ini dilihat dari riwayatnya yang kerap vokal mendukung kesejahteraan para buruh di Indonesia. Keberpihakannya pada keadilan rakyat membuatnya menjadi disukai oleh banyak khalayak.

Kritik dari masyarakat juga tak jarang diterima oleh kedua calon pemimpin negara ini. Beberapa warga menyebut janji Anies tidak terlaksana secara optimal sejak kedudukannya menjadi gubernur DKI, begitu pula Cak Imin selama masa jabatannya sebagai ketua umum PKB. Permasalahan banjir, kemacetan, dan polusi yang menjadi usut utama ibukota juga dianggap tidak diperhatikan dengan baik oleh Anies. Ketimpangan sosial antar penduduk di Jakarta tidak menggambarkan tingginya pendapatan per kapita di Jakarta. Masih banyak masyarakat Jakarta yang berada di ambang kemiskinan dan merasa belum terpenuhi hak-haknya oleh pemerintahan pusat.

Namun, menekankan visi “Indonesia Adil Makmur untuk Semua”, kedua pasangan ini bersungguh untuk maju ke pemilu 2024. Dikutip dari gatra.com, Anies mengatakan perubahan yang ingin keduanya bawa akan dirasakan oleh seluruh keluarga Indonesia. Kedua calon tersebut ingin masyarakat Indonesia mendapat kesetaraan kesempatan, baik itu untuk bekerja, untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, serta mendapatkan kesehatan yang lebih baik.

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah didaftarkan sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 pada Kamis (19/10/2023) dengan mengusung visi “Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari” diikuti 8 misi yang disebut sebagai 8 Gerak Cepat Ganjar dan Mahfud. Visi dan misi tersebut dilandaskan keinginan Ganjar untuk memastikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mulai dari dalam wilayah hingga politik, pangan, ekonomi, sosial, dan kedaulatan digital.

Setelah diumumkan sebagai bakal capres dan cawapres dari koalisi PDIP, Ganjar Pranowo mengatakan dirinya bersama Mahfud MD mendapat amanah yang ia sebut “penuh dengan tantangan” untuk berjuang bersama rakyat sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. “Ini bukan tentang Ganjar, bukan tentang seorang Mahfud, bukan pula tentang kekuasaan. Bukan sama sekali. Ini tentang seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Apabila memenangkan Pilpres 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berjanji akan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan membasmi korupsi, mempercepat dukungan teknologi informasi dan penguatan KPK bersama dengan kejaksaan dan Polri secara sinergis dan harmonis, serta mengamankan aset negara dari tangan koruptor. Janji tersebut merupakan bagian misi mereka mempercepat pelaksanaan supremasi hukum yang berkeadilan.

Sebelumnya, dua paslon capres-cawapres Ganjar-Mahfud sudah membeberkan visi-misi mereka termasuk mengenai ekonomi. Ganjar-Mahfud menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 7%. Pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 7% itu merupakan strategi agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap. Akan tetapi, target tersebut menuai pertentangan dari beberapa pihak. Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai target pertumbuhan ekonomi Ganjar-Mahfud berat. Menurut dia, jarang sekali sebuah negara bisa mencapai nilai pertumbuhan sebesar itu. “Dalam sejarahnya jarang sekali terjadi lompatan yang luar biasa,” ujarnya. Pihak lain, Bhima, mengatakan target tersebut berat dikarenakan harga komoditas yang belakangan ini fluktuatif, khususnya harga batu bara dan nikel di pasar internasional yang tak kunjung membaik dibandingkan tahun lalu.

Berkaitan dengan hal itu, Ganjar mengajak publik untuk  tidak ragu memberikan kritik kepada dirinya dan wakilnya yakni Mahfud untuk kemajuan Indonesia. Ganjar meyakini, kritik disampaikan bertujuan untuk kebaikan. Sebab, dirinya dan Mahfud maju mencalonkan diri di Pilpres 2024 bukan semata demi kekuasaan. Dia meyakini, rakyat saat ini sangat konsen terhadap penegakan hukum di Indonesia yang dinilai belum tegak lurus. Oleh karena itu, rakyat kini lebih memiliki kesadaran hukum yang lebih baik.

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, (25/10/2023). Prabowo mengumumkan Gibran menjadi cawapresnya setelah rapat bersama ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju.

Tentu, beredar berbagai polemik dalam pemilihan Gibran sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024. Keberadaan Gibran dianggap hal baik karena meningkatkan elektabilitas Prabowo dengan “efek Jokowi”. Namun, banyak pula yang tidak setuju khususnya di kalangan pemilih muda. “Efek Jokowi” ini dapat menjadi pandangan negatif di kalangan masyarakat. Lantaran adanya dugaan “rekayasa hukum’ yang diperkuat dengan keputusan MK terkait batas usia capres dan cawapres. Terdapat juga anggapan kurang berpengalamannya Gibran dalam urusan pemerintahan yang hanya sempat menjadi Wali Kota Surakarta untuk sebuah jabatan sekelas wakil presiden.

Namun, dibalik itu semua, terdapat sebuah prestasi dari kedua pasangan capres dan cawapres ini yang perlu diperhitungkan. Dengan backgroud di militer, Prabowo merintis sedari masa mudanya dengan pendidikan di Akademi Militer Nasional/AKABRI Magelang. Dirinya kerap dikenal sebagai Menteri Pertahanan Indonesia yang mengantarkan dirinya ke berbagai prestasi. Seperti memperkuat industri pertahanan dalam negeri, memperkuat PINDAD, hingga memperbaiki dan meningkatkan kualitas SMA Taruna Nusantara.

Bukan hanya sekedar dikenal “anak presiden” saja, Gibran tentunya dikenal pula sebagai wali kota yang andal dalam kepemimpinannya. Ia dapat merubah keadaan ekonomi serta kondisi surakarta menjadi lebih baik dari sebelumnya. Walaupun memang tidak dapat menutup fakta bahwa ini masih prestasi dalam skala lokal.

Lantas, dengan banyaknya prestasi dan segudang polemik dari pasangan capres dan cawapres ini, bagaimana janji mereka untuk Indonesia di kepemimpinannya. Dilansir dari Kompas.com, Gibran membocorkan beberapa program kerja unggulan bersama pasangannya di Pilpres yaitu Prabowo. Di sektor ekonomi, Gibran mengatakan, akan melanjutkan program ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hilirisasi pertambangan. Selain itu, Gibran menyebutkan beberapa program unggulan lainnya. Seperti KUR, kredit mekar, wakaf mikro, kredit ekstra mikro, dan kredit start up milenial.

Dengan munculnya sejumlah figur politik yang beragam, pemilihan presiden 2024 diharapkan menjadi salah satu yang paling sengit dan beragam dalam sejarah Indonesia. Masyarakat menaruh harapan besar pada para pemimpin masa depan untuk membawa perubahan positif dan mengatasi tantangan yang ada, termasuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan peningkatan kualitas hidup bagi semua warga negara.

 

***

Reporter : Arosanda Putri, Tri Amanda Putri Harahap, M. Ammar Amrulloh

Editor : Rani Zuwinta

Ilustrator : Rahma Fitriyanti S

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.