Mengenang 2 Tahun Kemenangan Film Penyalin Cahaya di Korea, Kisah Perjuangan Suryani, Mahasiswi Korban Tindak Pelecehan Seksual

Film dengan judul Penyalin Cahaya atau Photocopier menjadi film dengan 17 kategori penghargaan Festival Film Indonesia dengan 5 kategori nominasi dan juga 12 kategori lainnya menjadi pemenang Tahun 2021. Diperankan oleh beberapa artis ternama seperti Shenina Cinamon, Chicco Kurniawan, Jerome, Kurnia, dan lainnya menjelajahi suasana peliknya misteri dari misfortune yang menimpa sepanjang film. 

Pemeran tokoh utama bernama Suryani sebagai mahasiswa berusaha menyampaikan pesan dalam mengungkap kebenaran pada kasus pelecehan seksual, yang sudah seharusnya masyarakat berada di sisi korban. Suryani juga dikenalkan sebagai mahasiswa penerima beasiswa di universitas tersebut. Di awal film, disuguhkan pada penayangan pertunjukan seni teater yang ditampilkan oleh sekelompok mahasiswa dengan mengangkat tema Medusa sebagai susuk kuat yang dapat mempengaruhi manusia dan menaklukan pria. 

Suatu hari, Suryani pergi ke sebuah pesta untuk untuk merayakan kemenangan Mata Hari, grup teater universitas tempat ia menjadi sukarelawan sebagai perancang web. Alur menegangkan dimulai saat foto selfienya ketika mabuk beredar di media sosial. Tak hanya itu, Suryani juga menemukan kejanggalan pada baju yang dipakainya menjadi terbalik yang membuatnya khawatir menjadi korban pelecehan seksual oleh anggota senior Mata Hari

Setelah itu, banyak hal buruk yang menimpa Suryani seperti pencabutan sementara beasiswanya. Hal ini membuat ia berpikir bahwa ia mengalami pelecehan seksual di malam tersebut, ia mencoba mengumpulkan bukti lain untuk dilaporkan ke pihak kampus, namun pihak kampus menolak dan beralasan bahwa tuduhan Suryani tidak kuat dan bisa mencemarkan nama baik seseorang. Hingga pada akhirnya Suryani mendapatkan kasus karena upayanya tersebut telah mencemarkan nama baik Rama, kakak tingkat yang ia duga sebagai pelaku dibalik kasus ini, sehingga Rama mendatangkan pengacara untuk menyelesaikan kasus ini. 

Singkat cerita, Farah dan Thariq yang pernah bergabung pada klub teater tersebut membantu Suryani. Ketiganya sama-sama mencurigai Rama sebagai pelaku pelecehan seksual kepada beberapa mahasiswa. Mereka terus berupaya, namun selalu gagal karena orang tua Rama merupakan sosok terpandang di kampus mereka. 

Hal yang menarik dalam film ini adalah kisah Medusa yang diangkat dalam seni teater  menceritakan sebagai penggambaran korban kekerasan seksual yang dimusnahkan pada kisah mitologi yunani. Tema yang diangkat oleh film ini bisa dikatakan tabu untuk dibahas, karena mengangkat isu sosial pelecehan seksual yang cukup sering ditemui. Tokoh suryani digambarkan menjadi tokoh yang gigih dan pantang menyerah karena perjuangannya mengungkap kebenaran kasus pelecehan seksual yang menimpa dirinya. Ia terus mengumpulkan bukti-bukti pelecehan seksual dan melaporkannya ke pihak universitas yang berkali-kali ditolak.

Begitu banyak kritik sosial yang dikemas oleh film ini, salah satunya mengenai korban pelecehan seksual yang seharusnya mendapatkan perlindungan, tetapi malah disalahpahami oleh orang-orang sekitarnya.

***

Reporter: Mutiara Rachmina Indriani, Nazwa Ardelya, Bagus Apriano Nur Sukma, Kayla Cinta Salsabila

Editor: Nurmala Pratiwi

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.