Setiap tahunnya pada tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati hari kelahiran Raden Ajeng Kartini sebagai momen untuk mengenang perjuangannya dalam mencapai kesetaraan bagi kaum perempuan di Indonesia. Tujuannya adalah agar dapat menginspirasi kaum perempuan modern untuk terus mengejar impian dan aspirasi mereka. Oleh karena itu, pada Hari Kartini ini, kami merekomendasikan beberapa film tentang semangat perjuangan kaum perempuan dalam meraih mimpi serta cita-cita.
1. Perempuan Berkalung Sorban
Film ini menceritakan mengenai Annisa, perempuan yang berkarakter cerdas, berani, dan berpendirian kuat. Sebagai anak dari seorang Kyai yang mengelola Pesantren Salafiah Putri Al-Huda di Jawa Timur, Indonesia, Annisa dibesarkan dalam lingkungan yang kental dengan tradisi Islam konservatif. Di Pesantren tersebut, dia diajarkan cara menjadi perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, yang membuatnya beranggapan bahwa ajaran Islam menempatkan perempuan di posisi yang lemah dan tidak seimbang dengan laki-laki. Protesnya selalu dianggap remeh oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, terdapat satu sosok yang selalu memberi Annisa pengertian dan dukungan, yaitu Khudori, pamannya dari pihak ibu. Diam-diam Annisa menaruh hati pada Khudori yang sayangnya malah menghindar atas pertimbangan moral dan hubungan dekat dengan keluarga Annisa. Khudori pun harus berpisah dengan Annisa karena dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Kairo, Mesir.
Sementara itu, Annisa tetap berusaha memperjuangkan kebebasannya dengan mendaftar kuliah di Yogyakarta tapi dilarang oleh ayahnya dengan alasan bahwa ia adalah seorang perempuan. Annisa pun dijodohkan dengan Samsudin, seorang lelaki kasar yang selalu mengingkari janjinya untuk menyekolahkan Annisa. Harapan Annisa untuk menjadi muslimah yang mandiri kian runtuh semenjak Samsudin menikah lagi dengan Kalsum. Dalam perjalanan hidupnya, Annisa bertemu kembali dengan Khudori dan keduanya masih saling mencintai. Film berlanjut dengan menggambarkan perjuangan Annisa untuk membela hak-hak perempuan muslim di lingkungan pesantren yang konservatif, serta perjalanan cintanya dengan Khudori.
Jika kalian tertarik untuk mengetahui perjuangan Annisa secara lengkap, kalian dapat menonton film “Perempuan Berkalung Sorban” melalui platform Netflix.
2. Athirah
Film “Athirah” adalah sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2016. Film ini disutradarai oleh Riri Riza dan dibintangi oleh Cut Mini Theo, Christine Hakim, dan Alex Komang. Ceritanya diadaptasi dari novel karya Alberthiene Endah yang berjudul “Athirah: Mengungkap Rahasia Suami di Balik Kisah Penculikan dan Pemberontakan G 30 S PKI”.
Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang wanita bernama Athirah (diperankan oleh Cut Mini Theo), yang hidup dalam kesendirian setelah suaminya (diperankan oleh Alex Komang), yang berprofesi sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), ditangkap karena terlibat dalam Gerakan 30 September. Athirah berusaha keras untuk mencari tahu keberadaan Suami dan juga mencari kebenaran di balik segala informasi yang dia terima tentang suaminya. Athirah berjuang melawan kesendirian dan stigma sosial yang melekat padanya sebagai istri seorang anggota PKI, sambil mencoba menjaga keluarganya tetap utuh.
Selain mengeksplorasi cerita tentang perjuangan Athirah untuk mencari suaminya, film ini juga mengisahkan bagaimana Athirah mempertahankan keluarganya dan memperjuangkan martabatnya sebagai seorang perempuan di tengah tekanan sosial dan politik yang berat. Ini mencerminkan semangat perjuangan Kartini dalam menghadapi tantangan dan meraih kemerdekaan serta kesetaraan bagi perempuan.
Korelasi antara film “Athirah” dengan Hari Kartini terletak pada tema kesetaraan gender dan perjuangan perempuan dalam mencari kebenaran serta keadilan. Kartini, seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pahlawan emansipasi wanita, juga memiliki semangat perjuangan yang serupa dengan Athirah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan mencari kebebasan serta kesetaraan.
Film “Athirah” mendapat tanggapan positif dari penonton dan kritikus film, terutama dalam hal penyutradaraan yang kuat, akting yang memukau, serta narasi yang mendalam mengenai kisah cinta, kekuatan perempuan, dan politik zaman Orde Baru di Indonesia.
3. Siti
Disutradarai oleh Eddie Cahyono, film ini menceritakan kisah seorang perempuan tangguh bernama Siti (diperankan oleh Sekar Sari) yang memiliki tekad kuat dalam menghadapi berbagai persoalan.
Ber-setting di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, kematian mendadak suaminya membuat Siti menjadi seorang janda yang dikaruniai satu orang anak sekaligus beban hutang. Ketangguhannya tercermin ketika ia yang merupakan seorang ibu juga harus mengambil peran sebagai seorang petani demi mengatasi kesulitan ekonomi.
Yang membuat Siti istimewa adalah worldbuilding desanya sangat nyata. Alurnya yang lambat, memungkinkan kita untuk masuk ke dalam dunia Siti dan merasakan setiap keberhasilan maupun kegagalan yang ia alami.
Sekar Sari sebagai seorang aktris mampu menghidupkan karakter Siti yang tenang, perempuan yang menolak kalah oleh keadaan. Aktingnya dengan warga desa lain, terutama Mbah Harjo (diperankan oleh Titi Dibyo) membuka mata kita betapa sulitnya bertahan hidup di dalam masyarakat yang didominasi oleh laki-laki.
Siti tidak hanya mengangkat ide tentang pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Tetapi, menentang peran tradisional perempuan untuk berani menentukan nasibnya sendiri. Tekadnya dalam melunasi hutang dan memberikan masa depan yang cerah bagi anaknya secara tersirat mengingatkan kita bahwa warisan Kartini masih ada dan hidup dalam pahlawan di kehidupan sehari-sehari seperti Siti. Semoga Siti dapat menginspirasi kita untuk terus menjaga warisan Kartini dan memperjuangkan hak-hak perempuan.
Itulah beberapa film yang menceritakan betapa hebatnya perjuangan para wanita, dan cocok untuk ditonton saat memperingati Hari Kartini. Film tersebut membuktikan bahwa wanita juga memiliki peran penting dalam kehidupan. Dalam film tersebut juga terdapat banyak pelajaran dan pesan moral yang dapat kita ambil untuk kehidupan sehari-hari. Seperti semangat berjuang, saling menghargai, serta kesetaraan gender.
Judul film mana yang paling menarik perhatian kalian?
***
Reporter: Fairuz Zain, Gita Ayu, Helga Elvaretta Putri, Fahita Safiraturahman
Editor: Nurmala Pratiwi
Ilustrator: Anggi Malika N. L
Tambahkan Komentar