Tanggal 2 mei yang dijadikan Hari Pendidikan Nasional mengingatkan akan gambaran pendidikan di Indonesia saat ini. Sudah layakkah semua metode yang diterapkan ? bagaimana sesungguhnya pendidikan yang layak ?
Pendidikan yang layak bagi setiap individu memiliki skala yang berbeda. Bagi masyarakat yang tinggal di desa-desa, mereka sudah bersyukur jika anak mereka bisa bersekolah bagaimanapun kelayakan tenaga pengajar maupun bangunan sekolahnya. Namun bagi masyarakat yang tinggal di kota, mereka menganggap pendidikan yang layak apabila tenaga pengajarnya profesional dan memiliki bangunan yang nyaman untuk pembelajaran, bahkan mereka tidak segan-segan membayar uang yang besar demi kelayakan pendidikan.
Sistem yang dilaksanakan sekarang memang menunjang, namun semua ini dirasakan belum merata, misalnya saja mengenai penyebaran sekolah. Buktinya, masih ada anak-anak yang harus berjalan berkilo-kilo meter untuk bersekolah, menyeberang sungai yang deras untuk dapat bersekolah. Sementara itu di daerah perkotaan sekolah berbasis nasional hingga internasional diagung-agungkan. Sekarang kita bisa membayangkan sendiri bagaimana kondisi pendidikan negara kita kan ?
Pemerintah melakukan beberapa kebijakan tentunya memiliki berbagai pertimbangan. Seperti dilaksanakannya Ujian Nasional. Hal ini selalu menimbulkan perdebatan setiap tahunnya, kita tidak bisa melihat hal tersebut dari satu sisi saja. Pemerintah melaksanakan Ujian Nasional berharap standar pendidikan negara kita terus meningkat, tetapi siswa berpikir jika sekolah mereka yang bertahun-tahun hanya ditentukan oleh ujian nasional saja.
Apabila kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belum efektif dan sesuai kita dapat mengaspirasikannya, tidak hanya melalui tulisan bahkan lewat tindakan yang nyata sekalipun. Bukankah kita dapat menjadi salah satu pendukung perbaikan pendidikan di negara kita ?
Kuntum Mutia Umami
Tambahkan Komentar