Review Tiga Kantin Legendaris IPB: Plasma, Sapta, dan Blue Corner, Mana Kantin Kesukaan Kalian?

Mahasiswa IPB mana coba yang tidak tahu kantin legendaris seperti kantin plasma, sapta dan blue corner? Seperti yang kita ketahui kantin plasma identik dengan anak FEMA, kantin sapta di FATETA dan blue corner di FPIK. Namun ternyata, konsumen alias mahasiswa yang jajan disana tidak selalu mahasiswa di fakultas tersebut. Mahasiswa dari fakultas lain juga ikut berbondong-bondong berdatangan hanya untuk sekedar makan, numpang duduk atau sudah menjadi pelanggan tetap lantaran kelezatan yang ditawarkan oleh penjual di masing-masing kantin tersebut.

Plasma, kantin yang satu ini terletak di lantai bawah plasma nutfah. Sedikit jauh dari keramaian dan kalian bisa merasakan sedikit sepoi-sepoi angin karena di sekelilingnya terdapat kebun herbal Agrianita FEMA. Tidak seperti kantin bara yang menyesakkan, di kantin plasma kalian bisa duduk tenang dan menunggu makanan datang tanpa harus berdesakkan dan mengantre panjang. Di samping itu, kantin plasma juga dekat dengan FEMA lounge yang bisa dijadikan tempat bersantai ataupun nugas. 

Ada beragam makanan yang bisa kamu pilih di kantin plasma, mulai dari nasi goreng, capcay, sapo tahu, lomie, fuyunghai, soto, nasi bakar ayam tempe, tongseng daging/ayam, ayam goreng remuk belut sambal, ayam betutu, tom yam udang, ikan bakar/goreng, yayam kremes, nasi timbel, rendang daging, rendang ayam, gulai ikan, gulai telur, ayam bumbu, ayam penyet dan masih banyak lagi. Jangan khawatir jika kehausan karena di kantin plasma sudah tersedia  aneka jus, aneka minuman dingin, kopi, es jeruk dan es teh manis.

Range harga minuman bisa mulai Rp. 2.000 untuk teh tawar panas sedangkan harga untuk makanan paling mahal adalah seharga Rp. 23.000 untuk menu nasi goreng spesial, mie goreng spesial, kwetiau goreng spesial, bihun goreng spesial, bihun goreng spesial, fuyunghai spesial, dan sapo tahu spesial. Worth it atau tidaknya sebenarnya tergantung pada isi dompet masing-masing. Jika harga sekali makan kalian adalah sepuluh ribu sampai dua puluh ribu sih worth it worth it saja karena makanan di kantin plasma sangat memanjakan lidah.

Selanjutnya kantin FATETA. Kantin ini sering disebut “Sapta”. Letaknya di tengah-tengah Fakultas Teknologi Pertanian. Jika kamu makan di sini, kamu bisa makan sambil melihat quotes di sepanjang kantin tersebut. Kemudian, tak kalah beragam menu yang ada dari kantin sebelumnya, saat memasuki kantin ini pertama kali, kita disuguhkan dengan banyak pilihan makanan. Mulai dari jajanan hingga makanan berat. Untuk jajanan sendiri pilihannya ada jajanan pasar, dimsum dan suki, bakso colok, siomay batagor dan waffle crepes. Makanan berat dimulai dari nasi bakar, nasi uduk lontong sayur, nasi pecel ayam dan telor, chiken katsu yakiniku, mie ayam bangka, toge goreng, gado gado hingga nasi padang. Selain itu juga sapta punya minuman-minuman yang dapat menyegarkan dahaga kita seperti juice buah, susu murni dan dehaga. 

Makanan dan minuman di sapta wajib untuk dicoba semua karna di samping membuat perut kenyang juga rasanya yang enak di mulut dan di dompet. Range harga makanan dan minuman di sapta mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Jadi tunggu apalagi, sapta bisa masuk ke dalam list kantin sebagai tujuan makan siang mu.

Terakhir yaitu ada Kantin Blue Corner. Kantin ini terletak diantara FPIK dan FMIPA Basah serta berhadapan dengan FK. Kantin dengan ciri khas warna biru ini menyajikan berbagai menu diantaranya yaitu mie ayam, bakso, gorengan, katsu, ayam geprek, nasi goreng, mie goreng, nasi bakar, es kuwut, susu mbok Darmi, soto, gado-gado, ketoprak, dan masih banyak lagi. Dengan harga yang relatif murah serta makanan yang beragam dan enak membuat kantin ini menjadi kantin favorit dari seluruh mahasiswa IPB Dramaga. Ada beberapa makanan yang paling sering dipesan di Blue Corner ini yaitu cireng isi ayam, nasi bakar, dan es kuwut. Ketiga makanan ini juga yang paling banyak direkomendasikan oleh mahasiswa IPB University.

***

Reporter: Rosita, Arnida Riani, Andinda

Fotografer: Zharif Muttaqin, Muhammad Eljalalludin Rummi, Nurul Andalucia

Editor : Rani Zuwinta