BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University melibatkan 15 tim pelaksana dengan berbagai departemen, volunteer bernama Sahabat Desa sejumlah 35 orang dan didampingi oleh Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih M.Si. dari SKPM, FEMA, serta kontribusi dari ormawa sebanyak 120 orang dalam pelaksanaan PPK Ormawa yang mengusung konsep Desa Cerdas dengan judul Perwujudan Desa Cihideung Ilir Cemerlang (Cerdas, Merata, dan Gemilang) melalui Pojok Literasi Berbasis SDGs dalam Mengembangkan Life Skill di Masyarakat.
PPK Ormawa BEM FEM 2023 menggagas sebuah langkah revolusioner dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan di suatu desa. Berawal dari perhatian terhadap kompetensi 21st century skills dalam pendidikan, mereka memandang perlunya pengembangan arah baru untuk mewujudkan SDGs Desa. Melalui inisiatif ini, mereka mengejar pengembangan sembilan pojok literasi serta membangun kelembagaan baru di Desa Cihideung Ilir, menciptakan sebuah model yang diharapkan dapat merubah paradigma pembangunan ke depan.
Trincy Nissi sebagai ketua tim pelaksana memperkenalkan program ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas ormawa melalui pemberdayaan masyarakat dengan membantu menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi agar bermanfaat untuk masyarakat. Terbukti bahwa dalam mewujudkan desa cerdas, begitu banyak program yang lahir dari sana, seperti fokus kesehatan, fokus pendidikan, fokus ekonomi, dan fokus lingkungan pada pojok literasi.
Dari masing-masing fokus punya program tersendiri seperti cegah (edukasi, pengecekan kesehatan, cooking training, perlombaan olahraga, edu game board), cepat (edukasi dan pelatihan PHBS, perlombaan “kreasi” kelas sehat inspirasi, dan pemberdayaan UKS sekolah), cermat (edukasi konsep computational thinking, pemecahan masalah menggunakan logika sistematis dan media pembelajaran uno stako), cerdik (edukasi digital marketing, pengenalan podcast; content strategy; community marketing dan penerapan podcast melalui aplikasi anchor), ceria (edukasi dalam membaca Al-Qur’an (tahsin, qira’at dan tahfidz), metode pembelajaran inovatif dan mini lomba.), cempaka (edukasi mengenai manajerial usaha yang baik, pelatihan operasional; pelatihan finansial dan pembuatan qris; pelatihan pemasaran dan pendaftaran penjualan online; visitasi dan evaluasi), cercah (edukasi mengenai pengolahan limbah kain perca yang dijadikan pouch, tote bag, sajadah, bantal, dan keset; membangun chil home industri berbasis pengolahan limbah kain perca), cemara (edukasi dan praktik penanaman tanaman, kreasi limbah, pembuatan lubang biopori, gazebo, dan kolam mini), dan cebur (edukasi pentingnya menjaga lingkungan dan pengolahan limbah dengan prinsip 4R, kerja bakti membersihkan sungai).
Program ini berlangsung selama 5 bulan, mulai dari bulan Juli hingga November, di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea. Dilaksanakan di 9 pojok literasi yang tersebar di beberapa titik di desa tersebut dan berjalan beriringan. Diantaranya lokasinya yaitu SMK Geoinformatika, TPA Ummahatus Sa’adah, SD Negeri Cihideung Ilir 04 dan 06, Posyandu Kenanga 1/2 RT RT 02/03, Balai Desa, dan Majelis RT04/RW03 Cihideung Ilir.
PPK Ormawa BEM FEM juga membuat sebuah palang peta pojok literasi yang terletak di depan kantor desa, yang diberi nama “Cihideung Ilir’s Checkpoint Maps”. Tujuan pembangunan palang peta ini agar memudahkan masyarakat yang ingin bergabung dengan pojok literasi.
Pada tahap ini, program telah berhasil melibatkan sebanyak 913 orang dari berbagai kelompok sasaran, seperti anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, melebihi target awal sebanyak 323 orang dengan menggunakan inovasi literasi multigenerasi. Dalam wawancara, Trincy juga menekankan peningkatan softskill dan hardskill baik dari tim pelaksana maupun dari masyarakat yang terlibat. Saat ini PPK Ormawa BEM FEM telah lolos berbagai tahapan seleksi mulai dari seleksi semarak bina desa yang diselenggarakan IPB, lolos proposal nasional, lolos didanai, dan segera berangkat ke Universitas Jember pada tanggal 7 sampai 9 Desember untuk melaksanakan Abdidaya Ormawa.
Trincy menjelaskan bahwa, salah satu keunikan dari program ini adalah pendekatannya dalam mengaplikasikan SDGs hingga ke tingkat desa, sebuah langkah yang jarang dilakukan dalam program-program sejenis.
Reporter: Mutiara Rachmina
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar