Kalian ingin Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tidak biasa? Mungkin sudah saatnya kalian mencontoh para mahasiswa yang melaksanakan KKN di luar negeri.
Seperti yang dilakukan oleh Rarany Probondesi dan kawan-kawan, mereka melaksanakan KKN di luar negeri tepatnya di Thailand, Provinsi Yala, Desa Lammai. Kegiatan tersebut berlangsung sekitar dua bulan, mulai 9 Juni hingga 2 Agustus 2025. Salah satu lokasi kegiatan adalah Warasansart Lammai School, tempat para mahasiswa menjalankan misi pengabdian dengan fokus utama mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa-siswi setempat.

Selain mengajar bahasa Inggris, tim KKN ini juga membawa enam program lain, di antaranya memperkenalkan batik, memperkenalkan permainan tradisional Indonesia seperti congklak dan bola bekel, serta memberikan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tidak hanya itu, mereka juga mengadakan penyuluhan safety riding bekerja sama dengan Honda Thailand.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga Dosen Penanggung Jawab Lapang (DPL), Dr. Denny Lubis yang mendampingi pelaksanaan program.

Menurut Rarany, motivasinya memilih KKN di luar negeri adalah untuk memperoleh pengalaman baru. “Aku pengen coba experience baru gitu, mengabdi tapi di luar negeri sehingga kita mungkin bisa melihat jendela baru.” Ujarnya.
Untuk mengikuti program ini, mahasiswa harus mengisi formulir pada saat pengisian KRS, lalu memilih negara tujuan dan mencentang tulisan “Apakah ingin mengikuti KKN di luar negeri?”. Adapun saat ini pilihan negara yang dapat kita pilih ada dua, yaitu Malaysia dan Thailand. Setelah itu, kita akan melakukan wawancara terkait kesehatan, finansial, dan beberapa persyaratan seperti MOU, menurut Rarany ini adalah sebuah kesempatan besar untuk melaksanakan KKN di luar negeri.
Melalui program ini, mahasiswa IPB University tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga berperan sebagai duta pendidikan dan budaya. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa asing siswa sekaligus mempererat hubungan antarbangsa melalui kerja nyata di bidang pendidikan dan budaya.
***
Reporter: Muhammad Diki Syawaludin
Editor: Neng Apap Apiani
Sumber Gambar: Narasumber
Tambahkan Komentar