Pengabdian kepada Masyarakat melalui Program SUIJI-SLP Indonesia

Mahasiswa IPB University  tergabung dalam program pengabdian masyarakat (SUIJI-SLP) di Desa Tugu Utara, Kecamataan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. SUIJI-SLP (Six University Initiative Japan Indonesia-Service Learning Program) merupakan program kolaborasi 3 Universitas di Indonesia (IPB University, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Hasanuddin) dengan 3 Universitas di Jepang (Ehime University, Kochi University, dan Kagawa University). Program ini dilaksanakan di dua negara berbeda yaitu, Indonesia dan Jepang dengan waktu pelaksanaan selama 2 minggu pada masing-masing negara. Saat ini,  Indonesia sebagai tuan rumah dengan IPB university sebagai salah satu Universitas yang terlibat. Kegiatan oleh IPB University dilaksanakan di Cisarua dengan tiga lokasi yang berbeda (Kampung Cibulao, Cikoneng, dan Rawagede).

SUIJI-SLP yang berlokasi di Rawagede menggagas tiga program utama yaitu ; (1) Edu-Clean (2) Go-Poktan (3) Go-Livestock. Program tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 Februari hingga 10 Maret 2023 bertempat di Kampung Rawagede Desa Tugu Utara, Kecamataan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Fokus program SUIJI-SLP di Rawagede yaitu pengembangan masyarakat, dengan target yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang pertanian & peternakan serta, meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempelajari kebudayaan masyarakat setempat.

Diinformasikan terdapat 13 mahasiswa yang terlibat dalam program SUIJI-SLP di Kampung Rawagede. Tiga belas tersebut diantaranya Hamzah Alfaris, Chintya Nur Rahmayanti, Ayu Amalia Sari, Fadli Aulia Finesta Putra Prana, Hafizudin, Khalisa Rahma Ardhiani, Hotmansoh Gajah Manik, Ratna Atika Huwaida, Lintang Alyya Nuha, Unggul Oktaviani Maranto, Muhammad Arsyi, Jidan Ramadani, dan Nadya Nur Annisa. Serta didampingi oleh Dr. Ir. Yanefri Bakhtiar, M.Si.

Pada tanggal 4 Maret 2023 mereka melaksanakan program Edu-Clean, yaitu kegiatan edukasi mengenai sampah berupa poster advokasi dengan menempelkan poster di titik-titik yang ramai dikunjungi masyarakat, lalu dilanjutkan dengan edukasi sampah kepada anak-anak dengan menonton video animasi dan membuat poster kreatif, kemudian mahasiswa membuat kawat jaring untuk sampah botol plastik yang tersebar di empat titik lokasi di Kampung Rawagede, serta melaksanakan operasi semut di sekitar lingkungan.

Kemudian dilanjut pada tanggal 6 Maret 2023 mereka melaksanaan program Go-Poktan, yaitu kegiatan praktik memangkas ranting pohon kopi dan membagikan bibit pohon buah (Uekaliptus, pete, jengkol, jati, jambu merah, dan durian) yang diikuti oleh kelompok tani Lestari Maju Bersama di Kampung Rawagede. Dilanjut pada tanggal 7 Maret 2023 mereka melaksanakan program Go-Livestock, yaitu kegiatan membuat silase (pakan kendang) dan pelatihan teknik budidaya pakcong kepada kelompok tani Lestari Maju Bersama di kampung Rawagede.

Jidan Ramadani selaku anggota SUIJI-SLP di kampung Rawagede mengatakan tujuan dibuatnya program tersebut untuk meningkatkan keterampilan masyarakat di desa Rawagede, serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

“Tentunya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, terutama yang sifatnya praktis sepeti pemangkasan kopi, teknik budidaya tanaman pakan dan pembuatan silase. Selain itu, ingin memberikan pengetahuan pentingnya menjaga lingkungan dengan diadakan program Edu-Clean, sehingga masyarakat bertambah pengetahuannya terkait pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatnya keterampilan praktis di bidang pertanian dan peternakan,” ujar Jidan.

Selain membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat, program SUIJI-SLP bertujuan untuk mengetahui kebudayaan masyarakat setempat. Pandu Pamungkas selaku panitia penyelenggara SUIJI-SLP mengatakan “Tujuan SUIJI-SLP sebenarnya mahasiswa datang ke lokasi, mereka mengamati kehidupan masyarakat, lebih banyak mengutamakan belajar tidak hanya memberikan pelayanan untuk masyarakat. Kemudian, ilmu yang sudah diperoleh akan di share kepada masyarakat lain. SUIJI-SLP pada dasarnya mempelajari kebudayaan, bahasa, dan kebiasaan masyarakat yang dituju,” ujar Pandu Pamungkas.

Program-program yang sudah dijalankan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat sekitar, hal tersebut berdasarkan jumlah partisipan yang terlibat melebihi target awal yang direncanakan. Selain itu, untuk mengukur tingkat ketercapaian program yang telah dijalankan mereka mewawancarai beberapa anggota kelompok tani. Bapak Dudi selaku ketua kelompok tani Lestari Maju Bersama berpendapat bahwa dengan diadakannya program praktik seperti ini memberikan pengetahuan baru untuk masayarakat, selain itu anggota kelompok tani aktif dalam kegiatan diskusi serta antusias mengikuti program tersebut. Respon masyarakat terkait program ini sangat baik, sehingga program kerja dapat selesai dengan baik.

Kendala yang dihadapi selama program yaitu sulitnya akses transportasi karena lokasi kampung Rawagede berada lebih jauh dari kampung lainnya. Akses menuju sekolah, pasar, rumah sakit, dll membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Kendala selanjutnya adalah sulitnya menjangkau internet, karena akses internet hanya berada di lokasi tertentu di Rawagede.

Reporter : Ayu Amalia Sari

Editor: Shintia Rahma Islamiati

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.