Penggusuran pangkalan ojek di kawasan asrama putri TPB IPB bulan lalu ternyata sempat menimbulkan perseteruan. Pasalnya, tak ada koordinasi dan kesepakatan terlebih dahulu antara ojek dan divisi Fasilitas dan Properti (Faspro) IPB bagian kebersihan yang memiliki wewenang dalam hal ini.
“Tiba-tiba aja setelah libur pangkalan kita udah nggak ada. Saya langsung marah-marah, kenapa main gusur aja,” tutur Surni, salah satu supir ojek.
Sebelum penggusuran, pihak Faspro IPB dibantu oleh Unit Keaman Kampus (UKK) pernah membeberkan rencananya untuk menggusur pangkalan tersebut. Namun, tanggal penggusuran tidak jelas. Sempat ada tawar-menawar dalam hal ini walau pada akhirnya tak ada titik temu.
Ditanya soal penggusuran, Agus Amperanoto, kepala bagian kebersihan IPB menuturkan latar belakang penggusuran. Pangkalan ojek dinilai telah mengalihfungsikan lahan yang seharusnya menjadi taman. Taman yang semestinya menyegarkan saat dipandang malah menjadi kumuh karena bedeng-bedeng yang dibuat asal jadi sebagai tempat mangkal.
“Saya hanya menjalankan tugas. Sudah tugas saya memfungsikan taman menjadi taman. Sudah tugas saya bikin bersih kampus. Pangkalan itu bikin kotor,” ucap Agus.
Setelah penggusuran, kini Surni dan kesebelas rekannya ‘mangkal’ di pedestrian sepanjang jalan asrama putri TPB IPB hingga Agrimart.
Hayah Afifah
Tambahkan Komentar