Mahasiswa IPB: Rasakan Kesenjangan Kelas Offline dan Online di Tengah Libur Raya

Sabtu, 30 Maret 2024 yang lalu, para mahasiswa IPB University telah melaksanakan UTS Semester Genap di bulan puasa. Menjelang hari raya idul fitri, pihak kampus memberlakukan kuliah online sebagai kemudahan bagi mahasiswa yang ingin pulang kampung. Dibalik pemberlakuan kuliah online, pembelajaran praktikum bisa saja terhambat dan terdapat kesenjangan antara pertemuan online maupun offline. 

Muhammad Amrul Haq Maulana, mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat angkatan 59, serta Karmila Salwa Permata, mahasiswa Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 60, berbagi pengalaman terkait kesenjangan antara praktikum online dan offline pada pertemuan 8 dan 9.

Menurut Muhammad Amrul Haq Maulana, terdapat perbedaan signifikan antara praktikum online dan offline. Praktikum offline dianggap lebih efektif karena memungkinkan interaksi langsung antara praktikan dan asprak, serta memungkinkan fokus yang lebih tinggi karena semua praktikan berkumpul dalam satu ruangan. Namun, dia mengakui kendala jaringan dan fokus saat praktikum online, terutama karena berada di kampung halaman dan suasana liburan.

Sementara itu, Karmila Salwa Permata berpendapat bahwa tidak ada masalah selama praktikum online dilaksanakan karena masih dapat berkomunikasi dengan kelompok praktikum. Praktikum online juga dirasa lebih menghemat waktu dibandingkan dengan praktikum offline. Namun, dia masih merasakan kekurangan dari praktikum online seperti data yang didapat tidak bervariatif sehingga menyulitkan dalam proses pengerjaan laporan praktikum.

Dalam merespons kelebihan dan kekurangan praktikum online dan offline, keduanya memiliki pandangan yang sejalan. Praktikum online dinilai lebih fleksibel, tetapi rentan terganggu oleh lingkungan yang kurang kondusif, sementara praktikum offline dinilai lebih efektif dan interaktif namun kurang fleksibel dalam pemilihan tempat.

Ketika ditanya tentang preferensi mereka, keduanya sepakat memilih praktikum offline jika diberi kesempatan. Hal ini karena mereka merasa lebih leluasa berdiskusi dengan dosen dan merasa lebih terfasilitasi dalam pembelajaran. Amrul Haq mengatakan, “praktikum offline itu lebih efektif dan suasananya lebih fun karena bertemu dengan teman-teman, apalagi kalau bingung bisa langsung minta penjelasan kepada asisten praktikum.” 

Tentang kemungkinan mengganti jadwal praktikum menjadi offline, keduanya setuju bahwa hal tersebut dapat dipertimbangkan tergantung urgensi dan efektivitasnya. Namun, jika memungkinkan, praktikum bisa diadakan menjadi offline sebagai solusi untuk meningkatkan efektivitas praktikum.

Meskipun begitu, mereka memberikan saran untuk menggunakan zoom meeting sebagai metode pembelajaran yang efektif dibanding pelaksanaan asynchronous  karena secara tidak langsung dapat memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk tetap belajar dibandingkan praktikum dilakukan secara mandiri. 

***

Reporter: Mutiara Rachmina, Safan Parna R, Fahita Safiraturahman, Kayla Cinta Salsabila, Najwa Aaliyah Priyatna

Ilustrator: Cyril Zamzami L

Editor: Rosita

 

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.