Mengajak Mahasiswa Melek Financial Freedom, OJK dan BRI Adakan Kelas Investasi bersama IPB University

Guna mencapai mahasiswa yang melek akan kebebasan finansial, OJK bersama BRI bekerjasama dengan IPB University menggelar kuliah umum yaitu dPreneur Kelas Investasi dengan topik ‘Investasi Kantong Mahasiswa’. Kuliah umum yang diselenggarakan pada hari Selasa (28/2) tersebut dibawakan oleh narasumber Dr. Friderica Widyasari Dewi, SE, MBA selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Tongam L. Tobing selaku Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI), dan dua entrepreneur muda yaitu Indra Thamrin yang merupakan alumni IPB University serta pemilik usaha YourTea serta Fellexandro Ruby. Acara ini juga dimeriahkan oleh Yudha Keling.

Kuliah umum tersebut dibuka dengan informasi jika ekonomi Indonesia di Tahun 2022 tumbuh impresif. Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tumbuh solid (2022 mencapai level 5%). Pemulihan ekonomi terjadi di semua sektor (seluruh leading sector tumbuh positif, sektor pariwisata tumbuh double digit). Pemulihan ekonomi sudah terjadi di semua wilayah (rata-rata nasional 5.3%).

Finansial merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan, tanpa terkecuali bagi para mahasiswa. Mahasiswa seringkali kurang memperhatikan bagaimana kondisi finansial untuk saat ini dan masa depan karena merasa belum saatnya mengingat masih berada di usia muda. Padahal, kebebasan finansial tidak bisa didapatkan secara instan dan perlu untuk dipersiapkan sedini mungkin. Pengetahuan mengenai pengelolaan aset dan investasi penting untuk dipelajari oleh mahasiswa apabila ingin mencapai kebebasan finansial.

Terdapat slogan yang menarik saat acara berlangsung, yaitu “Instant Success is a Scam, Great Things Take Time” dimana sukses itu membutuhkan waktu dan usaha, karena semua hal membutuhkan proses dan tidak terjadi begitu saja. Slogan tersebut selaras dengan maraknya peristiwa kejahatan keuangan yang dapat mengakibatkan kerugian hingga mencapai ratusan triliunan rupiah. Maraknya kejahatan ini dibuktikan dengan dihentikannya 5.861 pinjol (pinjaman online) ilegal dan penipuan investasi. Penghentian pinjol dan investasi bodong ini dikarenakan adanya pengaduan sebanyak 55.236 selama tahun 2022.

Di samping itu, penipuan investasi marak terjadi dan berada di sekitar kita. Fenomena crazy rich yang sudah mulai sering kita temui membuat tidak sedikit dari kita yang mulai berinvestasi. Dan hal ini yang membuat mahasiswa tertipu untuk mengikuti investasi di tempat tertentu.

Banyak diantara mahasiswa yang ingin memulai untuk berinvestasi namun tidak tahu bagaimana caranya memulai investasi atau mengapa kita harus berinvestasi. Alasan diperlukannya investasi adalah karena setiap cita-cita yang ingin kita raih memerlukan biaya. Selain cita-cita, tentu kita membutuhkan pendapatan. Investasi menjadi salah satu jalan alternatif untuk mendapatkan pemasukan yang dibutuhkan. Selain itu, alasan lain mengapa kita harus berinvestasi adalah karena daya beli menurun. Hal ini dapat menjadi celah yang tepat untuk mulai berinvestasi. Alasan terakhir adalah karena hidup tidak selalu diatas ada pasang maupun surutnya kehidupan. Investasi dapat menjadi sebuah penyelamat ketika kondisi ekonomi sedang tidak stabil.

Namun, hal penting lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita mengetahui kondisi keuangan diri sendiri. Cara mengetahuinya adalah dengan memahami karakter diri melalui 3P, yaitu pengetahuan, percaya diri, dan pengendalian diri. Kemudian, cara berikutnya adalah dengan memahami kondisi keuangan dengan melakukan financial check up terkait rasio pendapatan/pengeluaran, rasio utang, dan cash flow. Dengan menerapkan cara diatas, diharapkan nantinya kita dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan dan kemampuan kita untuk melakukan investasi.

Banyaknya produk investasi yang perlu dipahami juga menjadi pertanyaan bagi mahasiswa yang ingin memulai untuk berinvestasi. Maka, kita perlu mengetahui jenis-jenis produk investasi. Yang pertama ada aset riil dimana yang tergolong ke dalam aset riil seperti tanah, rumah, dan emas. Kemudian, yang kedua adalah aset keuangan dimana yang tergolong aset keuangan seperti tabungan, deposito, atau pasar modal.

Bila sudah mengetahui jenis produk investasi selanjutnya kita perlu memeriksa dan memastikan legalitas aset yang akan kita beli tersebut. Adapun cara memastikan legalitas suatu produk yang akan dibeli dengan menerapkan 2L yaitu legal dan logis. Dimana produk yang ditawarkan memiliki sertifikat kepemilikan yang jelas dan memiliki surat hukum yang jelas. Selain itu, produk yang ditawarkan juga harus logis atau masuk akal antara barang yang ditawarkan dan harganya. Bila dirasa masih kurang yakin atau terdapat kejanggalan pada produk bisa menghubungi call center OJK di 157 atau 081-157-157-157, selain itu dapat mengirimkan masukan dan pengaduan melalui email OJK yang dapat dihubungi pada konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.

Namun, sebelum mengirimkan pengaduan kita bisa memeriksa sendiri legalitas tempat investasi tersebut. Adapun ciri-ciri investasi yang ilegal adalah keuntungan yang diperoleh tidak wajar dalam waktu singkat, bonus yang didapat dengan merekrut anggota baru, memanfaatkan tokoh masyarakat atau tokoh agama, menjanjikan pengamanan aset yang diberikan dan pengembalian barang atau uang investasi.

Setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan pemberian plakat dari detik.com kepada OJK dan IPB. Acara dilanjutkan oleh penampilan dari Yudha Keling, stand up comedian yang memberikan materi hiburan komedi berbalut edukasi keuangan serta investasi dan dilanjutkan sesi tanya jawab yang diisi oleh Eduardo Simorangkir selaku redaktur detikFinance, Indra Thamrin selaku entrepreneur dan alumni IPB, Tongam L. Tobing selaku ketua Satgas Waspada Investasi, dan Fellexandro Ruby selaku creativepreneur.

Pada sesi talkshow ini Tulang Tobing menyampaikan “Legal jangan dilihat dari badan hukum, tapi juga izin produk.” Beliau menambahkan bahwa “Legal pun tetap harus waspada, apakah logis atau tidak. Mahasiswa perlu menambahkan uang atau tidak, dan investasi memerlukan modal.”

Selain itu dipaparkan bahwa perlunya merubah sikap dan perilaku masyarakat agar tidak mudah tertipu dan tidak mudah masuk investasi ini-itu. Apabila terdapat investasi ilegal, diharapkan pelaporannya ke OJK.

Mas Ruby mengatakan “Kunci mengelola uang yaitu ada uangnya. Kalau dulu anak kuliahan nyari uang dengan les-in anak sekolahan, kalau sekarang ada yang dengan cara upload stock image dan dijual. Kesempatan untuk cari uang sekarang luar biasa.”

Instrumen yang baik untuk memulai adalah saham. Coba mulai, nanti akan mengatakan “Coba aja dulu beli saham”. Secara historis, seiring perkembangan, ekonomi pun terus bertumbuh, dan kecenderungan nya naik dalam jangka waktu panjang. Ini berefek kepada harga saham yang biasanya juga ikut meningkat. Adapun tips yang diberikan pada sesi talkshow ini adalah dengan menjadikan investasi dan menabung sebagai sebuah habit serta mengatur pengeluaran dengan cerdik.

Mas Indra menyampaikan “Dulu merantau, saat ngekos dikirim uang dan ingin mencari tambahan. akhirnya memutuskan membuka usaha teh siap saji, Your Tea. Investasi saat uang masih dikirim orang tua adalah saat yang terbaik. Investasi leher keatas, yaitu belajar banyak ilmu, pengalaman, dan mencari network.”

Mudahnya investasi zaman sekarang dengan banyaknya peluang dan informasi yang ditawarkan menjadi salah satu hal yang positif. Dan kita perlu merubah mindset agar dapat memulai investasi sedini mungkin. Namun, kita harus tetap berhati-hati dan jangan FOMO, karena kebanyakan orang terjebak karena ikut-ikutan dan serakah.

 

***

Reporter : Nazari Fryda Delviyanti dan Cahya Prismoida Sholla

Editor : Rani Zuwinta

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.