Dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa yang diterima di IPB semakin meningkat. Sebagian besar dari mahasiswa IPB memilih untuk tinggal di kosan/kontrakan. Hal ini membuka peluang bagi investor untuk memiliki kosan/kontrakan sebagai upaya untuk investasi jangka panjang karena nilai lahan semakin tinggi sehingga dari usaha kosan/kontrakan ini dapat menghasilkan pendapatan pasif. Oleh karena itu, investor kosan/kontrakan selayaknya mengetahui fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa.
Pada bulan Desember, mahasiswa statistika 47 melakukan survey guna mengetahui faktor-faktor yang menjadi pilihan mahasiswa dalam memilih tipe kosan/kontakan. Banyak manfaat yang dapat didapatkan dari survey ini seperti memberikan informasi kepada pihak investor kosan/kontrakan mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan dan harus disiapkan serta kepada pihak mahasiswa agar lebih mudah dalam menemukan kosan yang sesuai keinginan mereka.
Objek penelitian survei adalah mahasiswa TPB IPB 50 yang tahun ini akan memilih kosan/kontrakan sebagai tempat tinggal mulai tingkat II(dua) dengan teknik penarikan contoh yang digunakan adalah Quota Sampling. Kuota dibagi menjadi 4 (empat) kelompok berdasarkan daerah asal mahasiswa yaitu Jabetabek, Bogor, Pulau Jawa Non–Jabodetabek, dan Luar Pulau Jawa dengan masing-masing kelompok diambil 30 responden dengan 15 laki-laki dan 15 perempuan sehingga totalnya adalah 120 responden.
Mahasiswa berjenis kelamin wanita cenderung memilih kosan yang dekat kampus karena mayoritas tidak menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan mahasiswa pria tidak mempermasalahkan jarak karena mayoritas menggunakan motor. Balio merupakan lokasi yang kurang diminati sedangkan Perwira paling diminati. Ringkasan hasil survei dapat di lihat pada infografik di bawah ini :
Elmail Clinton – Statistika ’47
Tambahkan Komentar