[PROFIL PEMIRA] NO.2 : Abdul-Winni Bangga Bisa Bersaing

Rabu (08/10) malam terekam obrolan serius di bawah rintik hujan. Di atas meja kayu terpapar sebuah catatan dua mahasiswa untuk IPB yang lebih baik setahun ke depan. Dengan wajah dan nada serius, Abdulloh (THH 48), calon ketua BEM KM nomor urut 2 berujar. “Saya mencalonkan diri karena panggilan hati, serta melihat situasi dan kondisi saat ini. Saya terpanggil untuk mewujudkan IPB yang lebih baik”. Triana Winni (KPM 48) selaku wakil bertutur senada. “Kami berangkat dengan tujuan yang sama, membawa tujuan yang sama pula”.
Terinspirasi dari kutipan Edward W. Said, Winni akhirnya memberanikan diri untuk terlibat dalam gelaran pesta demokrasi mahasiswa tahun ini. “Dosa yang paling besar dari cendikiawan adalah, apabila ia melihat sesuatu yang dirasanya kurang tepat tapi ia menghindari untuk mengatakannya”, ujar Winni menirukan.
Lain Winni lain pula Abdul. Abdul yang saat ini masih menjabat sebagai ketua BEM Fahutan menilai ada hal yang perlu dibenahi dan dibangun bersama diiringi dengan dukungan serius dari teman-teman yang terusung dalam satu visi. Pemimpin yang baik diartikan Abdul dengan ketegasan dalam pengambilan keputusan dan tidak ditunggangi.
Ketika ditanya soal kepribadian masing-masing, Abdul-Winni saling menimpali sambil tersenyum. Menurut Abdul, Winni adalah seorang yang berbeda dari wanita kebanyakan. Nama Winni mulai akrab di telinganya bahkan sejak TPB. Winni dikenal kritis, pintar menulis, dan sangat aktif di IPB Political School (IPS). Perjalanan karir di berbagai organisasi seperti BEM KM dan BEM FEMA juga menjadi kelebihan Winni menurut Abdul. 

Abdul (kiri)berfoto bersama Winni (kanan) pasangannya yang akan melaju di Pemilihan Raya KM IPB sebagai Ketua dan Wakil BEM KM IPB.
(arsip dokumentasi pasangan calon nomor dua)
Sebagai calon pasangan yang akan membawanya ke KM IPB, Winni menerjemahkan sosok Abdul sebagai bagian dari dirinya sendiri. “Saya melihat dia sebagai bagian dari diri saya”. “Kita membutuhkan pemimpin yang bisa merangkul semua mahasiswa. Membuat semua mahasiswa merasa menjadi bagian dari BEM KM dan itu saya lihat pada diri Abdul”, ungkap Winni.
Barisan tim sukses Abdul-Winni yang tergabung dalam Jejak Sepatu getol menggalang dukungan di dunia nyata maupun maya. Tim sukses ideal miliknya diakui Abdul rela berkorban. “Bukan demi tim tetapi demi IPB.” tegas Abdul.
Abdul-Winni merasa bangga bisa bersaing dengan pasangan Afif-Dadan. Abdul mengaku bahwa Afif-Dadan memotivasi dirinya di Pemira kali ini. “Saya bangga mengenal Afif-Dadan. Kalau bukan saat ini, suatu saat nanti Afif-Dadan juga akan bangga pernah mengenal saya.” tambah Winni.
Pasangan nomor urut 2 ini berharap banyak pada gelaran PEMIRA tahun ini. “Dimana ada cinta di situlah hal mustahil akan dapat dilakukan. Letakkanlah cinta di KM, dengan cinta itu Insya Allah kita bisa mengubah hal yang kita anggap mustahil menjadi bisa dilakukan.” tutup Winni mengakhiri perbincangan.

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

2 Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • […] “Jadi kalau ada yang tidak setuju dengan saya atau tidak suka dengan saya, langsung kita diskusikan bersama. Saya terbuka dengan orang lain,” tegas Dadan. Afif dan Dadan sudah saling kenal saat masa TPB. Afif menjabat sebagai ketua BEM TPB 2011, sementara Dadan aktif di Kementerian Kebijakan Publik BEM KM 2011. Dua jabatan tersebut yang membuat keduanya sering berkomunikasi satu sama lain. Apalagi mereka dulu sempat bergabung dalam satu grup nasyid. Pertemuan semakin rutin ketika ada latihan hingga menginap. Kini keduanya bersama mengembangkan lembaga training Satu Inspirasi yang berada di daerah Mega Mendung. Motivasi terbesar Afif-Dadan untuk bergulat di arena Pemira KM ini adalah teman-temannya yang sudah memberikan kepercayaan dan harapan besar kepada mereka. “Saya cinta kepada Tuhan saya, dan perintah Tuhan saya adalah tidak boleh menolak amanah yang dipercayakan oleh banyak orang ketika kita sanggup. Dasar dari motivasi saya adalah satu : Cinta,” tukas Afif. Pasangan Afif-Dadan kini tengah disibukkan dengan sejumlah kegiatan. Mereka sedang fokus merumuskan nilai-nilai apa yang akan dibawa ketika terpilih sebagai pemimpin BEM KM nanti. Afif menuturkan, kesibukannya sebagai ketua BEM Fakultas peternakan sudah tidak terlalu menyita waktu, hanya tinggal menyelesaikan beberapa program kerja yang tidak terlalu besar. Lain dengan Afif, Dadan lebih aktif di luar IPB sebagai ketua KAMMI, sehingga terkadang sulit ditemui di kampus.  Afif-Dadan bersama tim kampanye punya ide unik dalam berkampanye, yakni membagikan air mineral di Berlin kepada mahasiswa. Label merek botol air mineral yang dibagikan diganti dengan materi kampanye Afif-Dadan. Semua ide unik tersebut berasal dari tim suksesnya agar mahasiswa paham apa saja program kerja yang mereka bawa nanti saat terpilih menjadi Presma-Wapresma. Pasangan Afif-Dadan optimis untuk memenangi Pemira 2014. Namun pasangan ini juga sudah memperhitungkan resiko jika ternyata urung terpilih. Tidak ada cara khusus pula  yang diterapkan Afif-Dadan untuk menarik hati mahasiswa agar memilih mereka saat pencoblosan. “Kami hanya mencoba menunjukkan yang terbaik,” tambah Afif. Ketika ditanya mengenai pasangan Capresma-Wapresma nomor urut dua, Afif-Dadan hanya berkomentar bahwa mereka baik dan cukup mengenal mereka melalui organisasi. Ines FerdianaBerita terkait: [PROFIL PEMIRA] NO.2 : Abdul-Winni Bangga Bisa Bersaing […]