Minggu (5/3), Direktorat Kemahasiswaan IPB University mengadakan acara Pengukuhan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) tahun 2023. Acara ini dihelat secara luring di Gedung Andi Hakim Nasution, IPB University serta daring melalui Zoom dan live streaming Youtube.
Acara pengukuhan diawali oleh laporan dari Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof. drh. Deni Noviana, PhD, DAiCVIM yang menjelaskan bahwa terdapat 160 Ormawa yang dikukuhkan dalam acara yang diselenggarakan pada Minggu malam tersebut.
160 Ormawa yang dikukuhkan terdiri dari 8 Ormawa tingkat pusat, 68 Ormawa tingkat fakultas dan sekolah, 33 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), 21 komunitas mahasiswa, 31 Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA), dan 2 organisasi mahasiswa nasional serta internasional.
Dalam pidato laporannya, Prof. Deni menjelaskan bahwa Ormawa IPB University perlu membuat program-program yang inovatif karena dunia yang berjalan semakin dinamis. Prof. Deni juga berpesan kepada para pemimpin Ormawa yang hadir di acara pengukuhan untuk memimpin dengan keteladanan.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar pengurus Ormawa yang dipimpin langsung oleh Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria,SP, M.Si. Beliau juga menyempatkan diri memberikan sambutan yang sarat akan pesan dan harapan bagi pengurus Ormawa IPB University tahun 2023.
Beliau memberikan dua pesan utama. Pesan pertama berisi penjelasan bahwa tantangan terbesar yang saat ini sedang dihadapi adalah perubahan. Pesan kedua Prof. Arif menyebutkan empat tipe orang dalam menanggapi perubahan yaitu pemimpin perubahan, pengikut perubahan, penonton perubahan, dan penentang perubahan.
“Konteks masa lalu yang berbeda dengan hari ini itu kita harus ikuti dengan cara berpikir baru, dengan cara belajar baru, dengan cara bekerja baru. Nah ini saya ingin berpesan bahwa pilihan-pilihan terhadap model gerakan kemahasiswaan, itu akan sekaligus menunjukkan siapa kita. Apakah kita adalah seorang pemimpin perubahan?” ucap Prof. Arif.
Rektor juga menyebutkan bahwa dengan mimpi kita bisa mengubah kenyataan. Namun mimpi tanpa diformulasikan dan didesain secara sistematis tidak akan pernah menjadi sebuah visi. Oleh karena itu kemampuan kita untuk menerjemahkan mimpi ke dalam sebuah visi adalah kekuatan kita sebagai manusia.
“Terakhir, saya berharap mahasiswa IPB University bisa menjadi global player atau mendunia,” ungkap Rektor IPB University tersebut di penghujung sambutannya.
Acara kemudian diakhiri oleh sesi foto bersama, doa penutupan, dan acara hiburan.
***
Reporter : Hana Waldah Mariam
Fotografer : Khansa Nabilah
Editor : Rani Zuwinta
Tambahkan Komentar