Tanggapan Kepolisian Dramaga Soal Maraknya Pencurian Motor: Mahasiswa IPB Jangan Lalai

Pencurian motor kini menjadi perhatian serius bagi civitas IPB, dengan banyaknya laporan tentang kehilangan motor yang terus terjadi di sekitar kampus IPB membuat mahasiswa semakin khawatir terhadap keamanan kendaraan mereka. 

Hal ini menjadi perhatian juga bagi FORCI IPB hingga mengadakan serial diskusi dengan judul “Memangnya Siapa yang Peduli Dengan Pencurian Motor di Sekitar IPB?” yang dilaksanakan pada 22 Maret 2024 di Pojok FORCI dengan mendatangkan berbagai narasumber dari sudut pandang yang berbeda. 

Diskusi tersebut mengungkapkan banyak hal dan faktor yang menjadi maraknya pencurian motor, dari kurangnya mengenal lingkungan dan korban yang tidak segera melaporkan ke pihak berwajib, “Mahasiswa tidak mengenal kos, tidak mendaftarkan tinggal di suatu wilayah dan ketika terjadi kehilangan, mereka tidak terdaftar di wilayah tersebut.  Mengenal warga sekitar juga merupakan kewajiban setiap orang agar mudah mendeteksi kecurigaan saat terjadinya pencurian. Setelah adanya kecurigaan kemudian dapat langsung dilaporkan,” ujar Iyan Ruhyana, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Polsek Dramaga. 

Dari hasil penyelidikan, Polisi mengungkapkan bahwa pelaku biasanya membentuk organisasi yang beranggotakan para tahanan dan aksi pencurian mereka juga didukung dengan alat canggih yang mereka miliki, “Ada organisasi tahanan yang berkumpul dan melakukan pencurian dengan cara kunci ganda dan melakukan bongkar mesin canggih. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus yang terjadi di Ciomas. Dan dari banyaknya kasus ada sepuluh unit yang telah terungkap dengan motif yang beragam dengan bukti yang telah diperoleh berupa PPKB dan STNK,” lanjut Iyan, salah satu Kamtibmas Polsek Dramaga.

Menurut penuturan Kamtibmas Polsek Dramaga tersebut, umumnya kendaraan bermotor yang diincar pelaku merupakan kendaraan mahasiswa yang pulang dini hari setelah belajar dan tidak dikunci ganda karena lupa atau kelelahan. Meskipun begitu, seharusnya mahasiswa tetap tidak lalai dalam menjaga barang miliknya. Saat parkir, perhatikan apakah kunci masih tergantung di motor. Menurut pihak keamanan kampus, setiap hari ditemukan sekitar sepuluh kunci yang masih saja tergantung di motor. 

Kunci ganda sangat diutamakan dengan posisi stang menghadap ke kanan. Kunci sistem alarm juga merupakan keamanan ganda agar lebih aman. Tidak hanya itu, seharusnya saat memilih kost, jika berniat membawa kendaraan bermotor, mahasiswa dapat memilih kost dengan fasilitas CCTV di area parkir dan security (petugas keamanan) agar saat terjadi pencurian mudah untuk menangkap pelaku. Pelaku pencurian kendaraan bermotor rata-rata berusia 17 hingga 20 tahun, masih tergolong remaja. Mereka juga tidak melakukan hal itu sendiri. Biasanya ada empat orang atau bisa lebih. 

Bagi mahasiswa yang motornya tercuri, alur penyelidikan terhadap kasus pencurian yaitu melapor untuk dilakukan penyelidikan, setelah hasil laporan selesai kemudian minta hasil laporan. Ditanyakan kembali kepada pihak kepolisian jika belum ditindaklanjuti karena setahun hasil laporan masih berlaku. Selain itu, lamanya proses penanganan karena terkendala SDM (personil) polisi. 

Yusuf, Supervisor Pengamanan dan Ketertiban Kampus IPB berpesan kepada mahasiswa, “Kalau ada kejadian itu langsung lapor. Korban yang harus melapor. Jangan mengacak-acak TKP. Selalu minta pendampingan dari pihak kepolisian. Saat mengajukan laporan, mintalah untuk dikawal atau difasilitasi sampai pengadilan. Korban juga berhak untuk menerima perlindungan selama 1×24 jam.”

“Keamanan itu milik bersama, tetapi mengamankan diri merupakan tugas masing-masing,” tambahnya.

***

Reporter: Rosita, Diana Rahmawati Pinandita, Tri Amanda Putri Harahap, Najwa Nabila Nuraini, Nabila Farasayu Pamuji 

Fotografer: Nisrina Nurshafa

Editor: Rosita

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.