Pemira IPB: Sistem E-Vote Dipersiapkan

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemira KM IPB 2020 harus dilaksanakan secara online karena situasi pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan dilaksanakan secara offline. Meskipun demikian, panitia tetap mempersiapkan penyelenggaraan Pemira KM IPB 2020 dengan semestinya.

Pemilihan Raya Keluarga Mahasiswa (Pemira KM) IPB University merupakan ajang demokrasi terbesar di IPB yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa KM IPB. Ajang pemilihan presiden mahasiswa (presma) dan wakil presiden mahasiswa (wapresma) ini menjadi simbol adanya regenerasi kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM IPB.

Dimulai dari awal pembentukan panitia pada April 2020 hingga saat ini sedang mempersiapkan sistem e-vote, dana proses kajian, hearing, serta Penetapan Peraturan-peraturan Pemira KM IPB 2020. Panitia Pemira berkoordinasi dan berkomunikasi dengan melakukan meeting online melalui berbagai media. Sedangkan panitia yang berada di wilayah Bogor sering bertemu secara langsung untuk mengadakan diskusi.

Adapun persiapan sistem e-vote Pemira KM IPB 2020 telah diadakan uji coba pertama pada Senin (14/9) dan kemudian akan dilaksanakan uji coba kedua. Sistem e-vote yang masih terbilang sangat sederhana menimbulkan kekhawatiran bagi panitia Pemira KM IPB 2020.

“Masih banyak kekurangan dari segi informasi yang ditampilkan oleh sistem terhadap paslon (pasangan calon) dan integrasi pemilihan capresma (calon presiden mahasiswa) atau cawapresma (calon wakil presiden mahasiswa) dengan pemilihan yang ada di tiap fakultas seperti BEM dan Himpro (himpunan profesi) yg melaksanakan Pemira dengan waktu yg bersamaan,” ujar Rabbani Elha Ahmad, Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Pemira KM IPB 2020.

Untuk meminimalisir kekhawatiran tersebut, panitia Pemira KM IPB 2020 melakukan survei uji coba kepada mahasiswa terkait sistem e-vote. Selanjutnya, akan menjadi bahan evaluasi dalam melakukan perbaikan dan peningkatan sistem e-vote kepada pihak pengembangan sistem. “Pada uji coba kedua nanti harapannya masukan dari mahasiswa yang kami olah datanya sudah bisa terealisasi dan mahasiswa nanti akan diminta feedback kembali untuk perbaikan akhir sebelum hari pemilihan,” jelasnya.

Meskipun dilaksanakan secara daring, alur mekanisme penyelenggaraan Pemira tahun ini tidak ada perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari masa pendaftaran capresma dan wapresma, proses verifikasi berkas, penetapan calon, masa kampanye, masa tenang, dan hari pemilihan presma/wapresma.

Persiapan penyelenggaraan Pemira yang dilaksanakan secara online mendapat apresiasi dari Presiden Mahasiswa BEM KM IPB 2019-2020, yaitu Bhirawa A. Wicaksana (Wicak). “Pemira tahun ini yang diselenggarakan secara online menunjukkan mahasiswa IPB mampu beradaptasi dalam keadaan yang sulit dengan menghadirkan solusi-solusi. Ini menjadi lompatan yang sangat baik,” ungkapnya.

Presma IPB ini berharap Pemira yang dilaksanakan secara online tidak menghilangkan kualitas demokrasi IPB. Selain itu, Wicak juga berharap jumlah pemilih tetap banyak dan tingkat argumentasi masing-masing capresma dan cawapresma terus meningkat dalam memberikan gagasan-gagasan untuk KM IPB. Hal serupa juga menjadi harapan Ketua KPR dan panitia Pemira KM IPB agar mahasiswa IPB berpartisipasi aktif dalam proses Pemira KM IPB 2020 dengan tagar yang dimiliki #ChooseToVoice.

Ilustrator: Nadia Salsabila C. K.
Editor: Putri Arum Puspitasari

Siti Nur'aeni

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.