Tim PKM-PM Pelipur: Selangkah Lebih Maju sebagai Generasi Sadar Kesehatan Mental

Salah satu tim dari kegiatan program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat (PKM-PM) Institut Pertanian Bogor, yakni Tim PKM-PM Pelipur sukses melaksanakan kegiatan Pelipur 2: Mengerti. Tim PKM-PM Pelipur berfokus pada kegiatan konseling sebaya dengan pendekatan musik bagi anak-anak di sekitar lingkungan mitra, yaitu Adhikti Foundation. Bekerja sama dengan beberapa pihak terlibat, seperti RW 01 dan PKK Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kelurahan Utan Kayu Selatan, dan SMP Negeri 97 Jakarta Timur. Tim PKM-PM Pelipur IPB optimis bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan emosi bagi anak-anak. Dengan begitu, tim ini berharap bahwa anak-anak mendapatkan haknya dalam hal kesehatan terutama kesehatan mental.

Kegiatan yang dirancang terdiri dari 6 kegiatan inti diantaranya adalah sosialisasi dan internalisasi program, Pelipur 1: Merasa, Pelipur 2: Mengerti, Pelipur 3: Menjadi, Pelipur 4: Mencipta, serta monitoring dan evaluasi. Rincian dari setiap kegiatan merupakan adaptasi dari teori-teori konseling sebaya yang memang dilakukan secara bertahap. Dalam kegiatan Pelipur 2: Mengerti, selain melakukan sesi konseling sebaya, adik-adik juga diberikan pemahaman terkait materi toxic relationship di dalam lingkungan keluarga dan sekolah serta cara menanggulanginya. 

Kegiatan dibuka dengan penampilan musik dari anak-anak Pelipur yang akrab disapa Sang Pelipur setelah sebelumnya penampilan dibawakan oleh Tim PKM-PM Pelipur itu sendiri. Di tengah kegiatan, konseling sebaya yang dilakukan pun tidak terlepas dari unsur bermusik karena mengkombinasikan fenomena toxic relationship dalam keluarga dengan sebuah musik-video (MV). Untuk menutup sesi konseling sebaya, Sang Pelipur juga diminta untuk menuliskan perasaan dan hal-hal yang membuat mereka merasa tidak aman dan nyaman saat di rumah dalam sebuah buku. Kegiatan journaling ini terus menerus dilakukan selama kegiatan Pelipur 1 hingga Pelipur 4 dengan tujuan anak-anak ini dapat mengkategorikan hal-hal yang dialaminya sebagai hal yang toxic dalam sebuah hubungan ataupun bukan. Ketua PKK RW 01 Kelurahan Utan Kayu Selatan, yakni N turut mengungkapkan pendapatnya, “Sudah lama memang kegiatan pusat informasi dan konsultasi remaja (PIK remaja) di RW ini vakum. Karena itu, saya harap kegiatan rekan-rekan IPB ini dapat sedikit menghidupkan aktivitas PIK remaja di RW kami.”

Reporter: Tri Ratna C

Editor: Shintia Rahma Islamiati

Avatar

Tri Ratna Chaniyatun Nisa

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.