Program Dosen Pulang Kampung IPB Bantu UMKM Banjarsari Angkat Potensi Pangan Lokal melalui Pelatihan Capacity Building in Marketing

Banjaransari, Ciamis — Program Dosen Pulang Kampung IPB University kembali hadir memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pada program kali ini, tim dosen dari Departemen Agribisnis menggelar pelatihan Capacity Building in Marketing untuk UMKM berbasis pangan lokal yang dilakukan di aula kantor Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa barat.

Program ini digelar oleh tim beranggotakan tujuh orang yang terdiri atas lima dosen Departemen Agribisnis IPB University: Dr. Yusalina, M.Si (ketua); Prof. Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si; Dr. Ir. Netti Tinaprilla, M.M; Eva Yolynda Aviny, S.P., M.M; dan Tursina Andita Putri, S.E., M.Si. Serta dua orang mahasiswa Pascasarjana Sains Agribisnis IPB University yakni Muhammad Farhan MS dan Faiz Alfian Nazri.

Mengusung fokus pada inovasi branding, labelling, dan packaging, program ini dirancang untuk membantu UMKM meningkatkan nilai tambah, kualitas, dan daya saing produknya. “Kami ingin para pelaku UMKM tidak hanya memproduksi makanan yang enak, tetapi juga mampu memasarkan produk mereka dengan kemasan yang menarik dan identitas yang kuat. Harapannya, mereka bisa memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan,” ujar Dr. Yusalina, M.Si, ketua tim pelaksana.

Pelatihan ini diikuti 25 pelaku UMKM lokal dengan beragam produk khas Banjarsari, mulai dari sale goreng, sale basah, rengginang, keciput, keripik pisang, keripik singkong, seroja, hingga kembang goyang. Meski potensinya besar, hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa banyak UMKM masih kesulitan memasarkan produk ke luar wilayah dan belum memiliki branding yang kuat.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim memberikan materi yang aplikatif. Peserta tidak hanya mendapatkan penjelasan teori, tetapi juga praktek langsung membuat logo, desain label, hingga mencoba pengemasan yang sesuai standar pasar. Sebagai bentuk dukungan nyata, masing-masing kelompok UMKM juga menerima bantuan alat sealer untuk meningkatkan kualitas kemasan produk.

Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka selama sesi tanya jawab. “Kami senang bisa belajar langsung cara membuat kemasan dan label yang baik. Selama ini kami hanya mengandalkan plastik biasa tanpa merek. Sekarang kami paham pentingnya punya identitas produk,” ungkap salah satu peserta.

Banyak pelaku UMKM di Banjarsari yang masih belum melakukan branding produk secara optimal. Kemasan yang digunakan pun masih sederhana, dan sebagian besar belum memiliki merek dagang sebagai identitas produk mereka. Program ini juga membantu pelaku UMKM memperluas pasar.

“Kami senang dengan adanya program ini, bisa membantu promosi produk saya dan semoga makanan khas Banjarsari makin dikenal,” ujar Ibu Destri Wulandari, pelaku UMKM.

Kegiatan ditutup dengan testimoni peserta, penyerahan sertifikat, dan foto bersama ketua tim, dosen pemateri, aparat Kecamatan Banjarsari, serta seluruh peserta dan memberikan insight baru dalam menjalankan usaha mereka. Mulai dari pentingnya penggunaan merek, slogan dan branding pada produk yang telah mereka jual ke warung-warung, jual langsung di rumah, hingga startegi pemasaran secara online melalui platform Shopee dan Whatsapp.

***

Reporter: Fiqih Adita Fadillah

Editor: Fairuz Zain

Sumber Gambar: Narasumber

 

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.