Gapoktan Desa Tapos Dua: Contoh Sukses Pilot Project yang Diperkuat Pendampingan Kelompok KKN-T IPB University

Program pendampingan bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dilaksanakan oleh kelompok KKN-T IPB University berhasil mendorong antusiasme dan keterlibatan petani Desa Tapos Dua, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan program ini diawali dengan identifikasi permasalahan melalui diskusi bersama perangkat desa dan stakeholder terkait.

Hasil diskusi melahirkan lima sektor yang menjadi fokus utama kegiatan KKN-T, yaitu pertanian, pengelolaan sampah, pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pemetaan wilayah. Dari kelima sektor tersebut, bidang pertanian menjadi prioritas utama karena desa Tapos Dua telah lama dikenal sebagai desa ketahanan pangan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, produktivitas lahan pertanian warga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Permasalahan utama yang dihadapi para petani adalah ketidaktahuan dalam menentukan komoditas pertanian yang relevan dengan kebutuhan pasar. Seringkali para petani mengeluhkan bahwasanya komoditas yang mereka perjualkan mendapat harga yang sangat rendah dari yang diharapkan, hal ini pun dijawab oleh Syaiful selaku Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), “Para petani khususnya kelompok tani seringkali asal saja bercocok tanam tanpa melihat situasi pasarnya dahulu, yang mengakibatkan juga komoditas yang akan dijual di pasar oversupply dan mengakibatkan harga anjlok.”

Untuk membuka akses informasi bagi petani, Kelompok KKN-T Desa Tapos Dua memperkenalkan aplikasi SIPINDO (Sistem Informasi Pertanian Indonesia). Melalui aplikasi ini, petani memperoleh informasi harga komoditas terkini serta jenis tanaman yang sedang dibutuhkan pasar. Langkah ini sekaligus menjadi upaya memutus ketergantungan petani terhadap tengkulak yang kerap memanfaatkan ketidaktahuan petani untuk melakukan manipulasi harga.

Selain itu, lembaga pertanian seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang sebelumnya pernah terbentuk dan lama tidak aktif mulai dihidupkan kembali saat pelaksanaan KKN. Untuk memperkuat sisi kelembagaan dan kemitraannya, mahasiswa kelompok KKN-T desa Tapos Dua mendampingi dan memberikan sosialisasi kepada Gapoktan dalam menyusun berbagai dokumen penting seperti proposal kerjasama, Perjanjian Kerja Sama (PKS), dan Memorandum of Understanding (MoU). Tujuannya adalah agar Gapoktan dapat berjalan secara mandiri dan mampu menjalin kemitraan secara berkelanjutan.

Untuk memperkuat pelaksanaan program dan juga sebagai upaya membuka akses jalur kemitraan, kelompok KKN-T desa Tapos Dua bekerja sama dengan beberapa mitra seperti Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) dan Tani Merdeka Indonesia (TMI).

Pada pelaksanaan program perdana “Pilot Gapoktan”, mahasiswa kelompok KKN-T desa Tapos Dua menggandeng DPMA sebagai mitra pertama untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait program kemitraan komoditas Ubi dan pengelolaan lahan binaan. Hasil dari rangkaian program pertama pun cukup memuaskan, dimana para petani secara langsung terbuka akses pasarnya, khususnya dengan komoditas ubi yang dibina secara langsung oleh DPMA.

Selanjutnya pada rangkaian program kedua “Pilot Gapoktan”, mahasiswa menggandeng mitra TMI untuk memberikan sosialisasi mengenai swasembada pangan dan pola kemitraan dengan pemerintah. Rangkaian program dibuka dengan sosialisasi penanganan hama dan penyakit serta demonstrasi pembuatan pestisida nabati oleh mahasiswa KKN. Kemudian dilanjutkan penyampaian sosialisasi kemitraan oleh mitra TMI, Muhammad Wildanul Hakim, selaku Dewan Pembina Wilayah TMI kecamatan Cibungbulang. Hasil dari program kedua ini mendapatkan respons positif dari para petani, ditandai dengan terbukanya akses bantuan penyediaan benih, bibit, pupuk, dan sebagainya.

Pada awalnya program direncanakan berlangsung selama tiga minggu, namun berbagai tantangan administratif dan kesulitan mengumpulkan petani mengharuskan kegiatan dipadatkan menjadi dua minggu terakhir di bulan Juli. Proses persiapan telah dilakukan sejak bulan Juni melalui audiensi dan pemetaan kebutuhan mitra, dalam upaya menjadikan Gapoktan Desa Tapos Dua sebagai pilot project atau model percontohan bagi desa lain. Seluruh hasil kegiatan telah dikemas dalam bentuk modul, buku saku, rincian teknis pelaksanaan program, dan arsip administrasi digital yang dapat dimanfaatkan sebagai panduan replikasi program serupa di wilayah lain.

***

Reporter : Nailah Afqaniah

Editor: Neng Apap Apiani

Sumber Gambar: Narasumber

 

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.