KKN-T Literasi IPB di Desa Pesantren: Tingkatkan Literasi Anak, Jawab Tantangan Pertanian

Mahasiswa IPB University telah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi tepatnya di Desa Pesantren, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. KKN-T Literasi ini pertama kali diadakan di Indonesia dan di bawah naungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Program ini berfokus untuk meningkatkan literasi masyarakat khususnya anak-anak. Mahasiswa IPB University yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi ini hanya ada di beberapa kabupaten, salah satunya Kabupaten Jombang.

Program Literasi ini dilaksanakan sesuai mandat dari Perpustakaan Nasional RI. “Yang menjadikan kita sebagai rumah itu ada namanya Taman Baca Masyarakat Alam Riang”, ujar Chairul Rifky Tirtacahyadi, selaku Mahasiswa IPB University yang melaksanakan KKN-T Literasi. Taman Basah Masyarakat Riang merupakan tempat yang cukup terkenal di Kabupaten Jombang. Tim KKN-T Literasi disambut baik oleh penghuni yang ada di tempat tersebut.

Pertama, Tim KKN-T Literasi melakukan pendataan buku sebanyak 2500 buku. Perpusnas RI menyediakan software untuk mendata, yaitu SLiMS (Senayan Library Management System). Fokus utamanya ini untuk meningkatkan literasi anak anak, nama program kerjanya adalah Literaksi (literasi dengan beraksi).

Kedua, diadakannya enam hari pelaksanaan yang mendorong untuk literasi terutama di SDN Pesantren. Anak-anak disana diberi buku, dibacakan buku, dan diminta untuk menulis cerita keseruan mereka selama liburannya. Hari Terakhir, Tim KKN-T Literasi mengadakan agenda yang bernama Refugreen yaitu penanaman refugia guna menanamkan kecintaan terhadap alam.

Sumber Gambar: Narasumber

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik ini tidak hanya berfokus pada literasi, tetapi juga menyentuh bidang pertanian. IPB University bekerja sama dengan Dinas Pertanian dari tahun ke tahunnya. Chairul Rifky Tirtacahyadi mengatakan bahwa mayoritas penduduk di desa pesantren, menggantungkan hidupnya pada sawah. Lahan di Desa Pesantren lebih luas sawah dibandingkan rumah tinggal, Dan mata pencaharian penduduk disana mayotitas petani.

Permasalahan yang menjadi keresahan masyarakat disana yaitu lahannya yang kurang subur. Terdapat beberapa dusun yang pH tanahnya berkisar diatas 6 bahkan sampai 7. Tingkat keasaman ini dikarenakan penggunaan pupuk kimia berlebihan yaitu urea. Kondisi tanah menjadi tidak subur karena terlalu banyak penggunaan urea. Tim KKN-T berkoordinasi bersama kepala desa yang bermitra dengan kantor BPP Tembelang yang bersebelahan dengan Balai Desa Pesantren. Mereka berdiskusi mengenai Pemberian kapur untuk sawah, tetapi, hal itu akan beresiko terhadap produktivitas padi.

Dari permasalahan tersebut, Ada dorongan untuk para petani menggunakan metode Pestisida Nabati yang membutuhkan dua bahan dapur saja, yaitu lengkuas dan bawang putih. Cara pembuatannya sangat mudah, semua bahan digerus dan dicampur ke dalam air.

Tim KKN-T Literasi juga mengadakan sosialisasi terkait pertanian dan peternakan dan Pengenalan IPB Digitani sebagai salah satu media untuk masalah-masalah bagi petani atau peternak di desa tersebut. Sosialisasi ini dihadiri oleh BPP (Bendahara Pengeluaran Pembantu), Kepala desa, serta Poktan dan Gapoktan sebagai peserta sosialisasi.

Dari Program yang telah dilaksanakan ini, Tim KKN-T Literasi berharap bisa berdampak di Desa Pesantren. Apa yang sudah dilakukan dapat menjadi dampak baik secara langsung atau secara tidak langsung. “Untuk pertanian bisa maju dan produktivitasnya tinggi, bisa jadi swasembada pangan, Semua masalah bisa terselesaikan, Kaerna potensi desa pesantren yang cukup strategis, yang diapit oleh jalan tol, benefit itu bisa mendatangkan kesejahteraan untuk warganya”. Ujar Chairul Rifky Tirtacahyadi.

***

Reporter: Fera Kristanti, Akhdan Al Fauz Azizi

Editor: Neng Apap Apiani

Sumber Gambar: Narasumber

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.