Helaran: Parade Kesenian dan Budaya Nusantara dalam Rangka Hari Jadi Bogor ke-543

Sabtu (28/06/2025), peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 ditutup melalui Festival Helaran yang berlangsung di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Acara dimulai dari Plaza Balai Kota dengan pertunjukan tari kolosal oleh The Dance Project, menampilkan cerita Raja Jaran yang Helaran: Parade Kesenian dan Budaya Nusantara dalam Rangka Hari Jadi Bogor ke-543menggambarkan karakter Kota Bogor. Prosesi dilanjutkan dengan parade peserta menuju titik utama helaran, didampingi wali kota, wakil wali kota, dan tamu undangan dari berbagai daerah. Sejumlah pejabat hadir, termasuk dari Padang, Bekasi, Tangerang, hingga Malaysia.

Pelaksanaan Festival Helaran tahun ini menjadi sorotan karena digelar pada malam hari, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang biasanya berlangsung pagi atau siang. Antusiasme masyarakat tetap tinggi meskipun saat itu hujan sempat turun sebelum acara dimulai. “Kalau nggak hujan, ini pasti lautan manusia,” ujar Babeh Yono, salah satu pengunjung yang juga pembuat konten di media sosial. Cuaca sempat menjadi kekhawatiran, namun sejak pukul 19.30 WIB hujan mulai reda dan parade tetap berjalan lancar.

Sedikitnya 40 kelompok seni dan komunitas ambil bagian, di antaranya Sepeda Onthel Community (Oncom) Bogor, Gebyar Nusantara IPB University, serta sanggar seni dari Padang dan Malaysia. Setiap kelompok menampilkan ciri khas budaya daerah masing-masing, termasuk musik tradisional, tarian, serta kostum bertema budaya lokal. Delegasi dari Malaysia hadir sebagai bagian dari agenda Visit Malaysia Year 2026, setelah diundang oleh Dinas Pariwisata Kota Bogor melalui jejaring kerja sama kebudayaan. Kehadiran peserta luar daerah memperkuat identitas Festival Helaran sebagai ruang temu budaya yang inklusif.

Persiapan kegiatan sudah dilakukan sejak awal Juni, bertepatan dengan dimulainya rangkaian HJB ke-543. “Tentunya, tahun ini konsep nya lebih matang dibanding tahun sebelumnya. Selain waktu pelaksanaan diubah jadi malam hari, komposisi peserta parade yang dulunya diikuti oleh bagian daerah, sekarang didominasi sanggar, organisasi dan instansi vertikal jadi, dari daerah sekarang bisa ikut menikmati parade saja.” Ucap Gestra Julio, salah satu bagian dari Protokol Kota Bogor. Gestra berharap kedepannya rute parade dapat diperpanjang agar bisa menjangkau lebih banyak wilayah kota dan memberikan ruang lebih luas bagi publik yang ingin menyaksikan langsung.

***

Reporter: Dyaz Miftah Hidayat, Masayu Nayla

Editor: Nabila Farasayu Pamuji

Fotografer: Yumna Naafiah

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.