Kondisi lingkungan Dusun Ciwangun, Desa Cupunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami permasalahan sampah yang sering menumpuk di fasilitas umum seperti lapangan, sungai, hingga area warung. Tim KKN-T Inovasi IPB Desa Cupunagara yang beranggotakan Nazira Khairani (PTN 59), Hafiz Malik Akbar (ARL 59), Khairunnisa Ahlam (NTP 59), Muhammad Fachry Disa Al Faishal (KSHE 59), Inez Deska Deandra (SVK 59), Dhimalika Fauziyyah (ITP 58), Aldan Sahdeo Pratama (Bisnis 59), Elke Frida Rahmawati (STK 59) menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan, dengan menyoroti tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di desa Cupunagara.
Minimnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah, Tim KKN-T Inovasi Desa Cupunagara menghadirkan program PELITA. Melalui program ini, tim KKN-T memberikan sosialisasi mengenai jenis sampah serta tata kelola masing-masing jenis sampah. Tak hanya itu, tim KKN-T Inovasi Desa Cupunagara juga berkolaborasi dengan RW setempat.

PELITA terdiri atas tiga subprogram. Subprogram pertama berupa sosialisasi yang berisi teori tentang jenis sampah yakni organik dan anorganik serta cara kelolanya. Subprogram kedua adalah pembuatan tong sampah dan tatakan sampah. Sementara itu, subprogram terakhir dari kegiatan PELITA adalah pembuatan insinerator.
“Insinerator merupakan salah satu inovasi alat dalam pengelolaan sampah dengan cara dibakar namun meminimalisir asap dan aman untuk masyarakat” jelas Malika, salah satu anggota tim KKN-T Inovasi Desa Cupunagara.
Untuk menyukseskan acara ini, Tim KKN-T Inovasi Desa Cupunegara bekerja sama dengan rukun warga (RW) dan masyarakat setempat. Sebanyak 26 warga hadir dalam kegiatan ini, mereka juga mengikuti pre-test dan post-test untuk mengukur kemampuan pemahaman hingga menyimak jalannya sosialisasi dengan baik.

PELITA terbukti sukses. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test target sosialisasi mencapai 100%. Setelah pelaksanaan kegiatan, tim KKN-T Inovasi Desa Cupunagara melakukan controlling bersama RW setempat dengan memanfaatkan inovasi tong sampah organik, anorganik, dan insinerator. Langkah ini bertujuan untuk memantau perkembangan kebiasaan warga agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Selain itu, tim KKN-T Inovasi Desa Cupunagara juga merekomendasikan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Cupunagara agar sampah dapat terkelola dengan baik dan sesuai dengan jenisnya.
***
Reporter: Salsabilla Nirmala Wiedayat
Editor: Neng Apap Apiani
Sumber Gambar: Narasumber
Tambahkan Komentar