Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia merupakan sebuah modal emas bagi perkembangan Indonesia, tidak terkecuali dari sektor perairan. Perairan-perairan tersebut tidak hanya menjadi bentuk geografi negara, tetapi juga menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat. Hal tersebut didukung dengan kebiasan masyarakat di beberapa daerah yang gemar mencari penghidupan lewat sektor perairan. Kebiasaan serta tradisi masyarakat tersebut dapat menjadi sebuah faktor pengembang masyarakat guna memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup apabila didukung dengan teknologi yang relevan dengan arus globalisasi saat ini. Oleh karena itu, pemanfaatan digitalisasi perikanan menjadi salah satu langkah untuk memajukan perikanan di Indonesia.
Dalam sektor perairan, sumber daya ikan menjadi peran utama dalam pemanfaatannya dan dituntut untuk menjadi sektor utama yang berkontribusi dalam peningkatan produksi perikanan nasional. Adapun sektor perairan budidaya berpeluang untuk berkembang lebih baik dan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi perikanan. Hal tersebut berkebalikan dengan sektor perikanan tangkap yang cenderung mengalami penurunan produksi hingga mengalami stagnasi. Selama tahun 2010-2014, tercatat target peningkatan produksi budidaya perikanan sebesar 353% atau dari 5,26 ton menjadi 16,89 ton. Target peningkatan produksi tersebut tentu akan lebih mudah untuk dicapai apabila diselaraskan dengan kondisi pasar yang semakin bergeser dari cara konvensional menuju cara digital.
Tidak hanya sekedar untuk mengikuti perkembangan teknologi 4.0, digitalisasi perikanan juga menawarkan berbagai keuntungan serta manfaat yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak baik secara vertikal maupun horizontal. Lewat sistem digital, pemasaran budidaya ikan dapat dilakukan lebih efisien karena seluruh informasi yang dibutuhkan oleh calon konsumen dapat diakses sepenuhnya melalui internet. Tidak hanya itu, lewat digitalisasi juga dapat menekan biaya pencarian, mampu melihat perbandingan harga lebih mudah, serta diferensiasi brand dan manajemen hubungan pelanggan yang lebih baik.
Di samping itu, digitalisasi pada sektor perikanan juga memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan bagi para pelaku budidaya perikanan maupun bagi para konsumen. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
Lewat sistem digital, pelaku budidaya dapat menarik konsumen secara lebih prospektif. Hal tersebut dapat terjadi karena hampir seluruh kalangan masyarakat pada saat ini sangat bergantung pada gawai untuk memenuhi kebutuhan informasinya, termasuk ketika melakukan pertimbangan berbelanja.
Penghitungan productivity estimate atau estimasi produksi yang terdiri dari jumlah dan biaya dalam budidaya perairan juga dapat dilakukan dengan mudah. Dengan sistem kalkulasi, pelaku usaha akan mendapatkan hasil akhir yang akurat dan dapat menekan angka kerugian pada usaha budidayanya.
Selain sistem kalkulasi, pelaku usaha juga dapat dimudahkan untuk menentukan rasio, ukuran, dan skema media budidaya lewat pembuatan rancangan desain tiga dimensi. Dengan melakukan perancangan 3D terlebih dahulu, pelaku usaha dapat meminimalisir kesalahan, biaya pengeluaran, serta dapat memperkirakan jangka wadah umur yang akan digunakan.
Industri perikanan dapat berkembang pesat lewat pengaplikasian mesin-mesin yang dapat menjadikan industri ini bekerja lebih efektif dan efisien dalam langkah produksinya sehingga dapat memperluas target pasar dan jaringan ekspor serta inovasi baru.
Dengan teknologi yang memadai, pelaku usaha dapat mengontrol hingga ke skala besar dengan mudah meski hanya melibatkan sedikit pegawai. Selain itu, informasi yang diperlukan juga objektif.
Mendapatkan profit yang lebih banyak karena dapat menekan biaya pengeluaran namun tetap mampu melakukan produksi secara maksimal.
Di Indonesia sendiri, digitalisasi pada sektor perikanan sudah diterapkan oleh beberapa startup, salah satunya adalah e-Fishery. e-Fishery adalah perusahaan perikanan yang memiliki teknologi berbasis data serta mampu menghimpun data produksi ikan dari seluruh Indonesia. Salah satu produk dari e-Fishery adalah pemberi paka otomatis yang diklaim dapat diakses melalui ponsel pintar dan dapat diatur dengan mudah. Selain e-Fishery, ada pula laman Nalayan.id yang mengintegrasikan pelayangan kepada nelayan di Indonesia.
Sebagaimana telah dibahas bahwasannya penerapan teknologi digital pada sektor perikanan dapat membawa dampak positif serta banyak manfaat yang dapat dirasakan baik bagi para pelaku usaha maupun bagi para konsumen. Beberapa dampak positif yang dapat dirasakan antara lain adalah sistem produksi yang lebih efisien, tepat, akurat serta mudahnya akses berinteraksi dengan konsumen. Meski begitu, perlu menjadi perhatian juga bahwa masih terdapat kawasan Indonesia yang masih asing dengan teknologi digital akibat keterbatasan jaringan dan kurangnya edukasi. Perlu adanya perhatian khusus bagi para masyarakat di pelosok daerah untuk meratakan dan mengurangi hambatan digitalisasi di kalangan petani daerah guna pemerataan kemampuan ekonomi serta upaya untuk terus menghidupkan UMKM di daerah setempat.
Source : Penerapan Digitalisasi Perikanan Di Indonesia dalam Pengembangan Masyarakat_Hendrawan Saputra
Reporter : Cahya Prismoida Sholla
Editor : Agung Nugroho
Perikanan air tawar saja ataukah yg di lautan juga sudah addad yg menerapkan digitalisasi? Adakah rujukan utk dijadikan percontohan?
memang era digital sekarang sudah dapat banyak membantu dalam segala sektor yang ada jadi dibuat semakin mudah.
VISIT OUR WEBSITE : Tel U