Mahasiswa IPB University kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Sarah Alia Rubi atau yang akrab disapa Rubi, adalah seorang mahasiswi semester 6 dari Program Studi Teknologi Hasil Perairan (THP), berhasil terpilih sebagai fully funded awardee dalam program Youth Leader Exchange Conference (YLEC) Chapter China 2025 yang diselenggarakan oleh GoldNation. Kegiatan ini dilaksanakan di Beijing, Tiongkok, dan melibatkan delegasi muda dari berbagai penjuru Indonesia.
YLEC sendiri merupakan konferensi kepemudaan internasional yang bertujuan mempertemukan pemimpin muda untuk mempresentasikan proyek sosial yang telah disusun sebelumnya. Selama satu minggu, para delegasi mengikuti rangkaian kegiatan intensif di Beijing yang didukung langsung oleh KBRI Beijing, Permit Beijing, Peking University hingga Tsinghua University.
Proses seleksi program berlangsung sejak Desember 2024, Rubi memberanikan diri untuk mendaftar sebagai awardee dari program ini hingga akhirnya diumumkan lolos seleksi pada Februari 2025.
Sebelumnya, Rubi memang sudah berniat untuk mendaftarkan diri di program exchange saat awal masuk semester 5. Ia aktif mencari informasi di berbagai media sosial, khususnya Instagram dan berujung menemukan program YLEC Chapter China ini. “Sebagai Gen Z, kita punya akses informasi yang luas. Aku filter program-program yang enggak cuma soal jalan-jalan, tapi yang punya impact nyata dan rekam jejaknya jelas,” jelasnya.
Rubi aktif mengikuti banyak kegiatan, seperti menjadi narasumber dan MC di berbagai acara. Ia juga mengikuti berbagai organisasi mahasiswa di kampus, salah satunya IPB Outstanding Student College (IPB Outsco). Tergabung dalam banyak kegiatan membuatnya sibuk, ditambah dengan proses penyeleksian dari program YLEC. Ketika ditanya mengenai kendala yang ia alami, Rubi menjelaskan bahwa tantangan terbesarnya ada pada manajemen kontrol diri.

Rubi aktif mengikuti banyak kegiatan, seperti menjadi narasumber dan MC di berbagai acara. Ia juga mengikuti berbagai organisasi mahasiswa di kampus, salah satunya IPB Outstanding Student College (IPB Outsco). Tergabung dalam banyak kegiatan membuatnya sibuk, ditambah dengan proses penyeleksian dari program YLEC. Ketika ditanya mengenai kendala yang ia alami, Rubi menjelaskan bahwa tantangan terbesarnya ada pada manajemen kontrol diri
Baginya, manajemen prioritas waktu dan energi adalah kunci dalam menjalani proses seleksi yang panjang. Ia selalu berusaha menyeimbangkan aspek akademik, non-akademik, dan kebutuhan pribadi dengan menjadwalkan waktu istirahat rutin di tengah padatnya jadwal yang dijalani.
Terbukti setelah menerapkan prinsip tersebut, ia akhirnya dinyatakan lolos sebagai penerima program ini dengan fully funded. Momen pengumuman lolos sebagai awardee menjadi salah satu hal yang paling emosional. “Aku tuh tipikal yang mudah overthinking sebenarnya. Tapi di titik itu aku pasrah, karena sudah memberikan yang terbaik sembari berdoa juga. Ternyata keterima dan diumuminnya pun aku tahu dari teman yang ngirim pesan ‘Cie, Assalamualaikum, Beijing,” ucapnya sambil tertawa saat diwawancarai Koran Kampus pada Rabu, (7/5).
Rubi berharap setelah YLEC usai, ia bisa melanjutkan studi atau karir di luar negeri, tidak menutup harapannya di Tsinghua University, salah satu kampus terbaik di Asia. “Aku ingin berkembang dulu, baru bisa kasih dampak balik ke keluarga, teman, dan lingkungan. Program ini bukan soal privilege, tapi hasil dari perjuanganku didukung semua orang terdekatku. Doaku selalu ‘All the best (for all of us)’, jadi bukan cuman untukku, tapi untuk semua pihak,” tegasnya.
Rubi juga membagikan pesan bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti jejaknya: “Lakukan riset sebanyak mungkin. Semakin kamu tahu, itu akan jadi kekuatanmu saat bisa mengolah dan menggunakan informasi tersebut yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dirimu dan pihak lainnya. Hal yang dilihat bukan cuma prestasi, tapi nilai unikmu dan kontribusimu ke depan.”
***
Reporter : Muhammad Diki Syawaludin
Editor: Fairuz Zain
Sumber foto: Narasumber
Tambahkan Komentar