Sulap Sampah Menjadi Karya, Tim Gemilang Halimun Bersinergi Ciptakan Kerajinan dari Ecobrick

Pada hari Minggu, 15 Mei 2025, mahasiswa yang tergabung dalam tim Dosen Pulang Kampung (DOSPULKAM) X Enrichment Course (EC) 7 dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University, menyelenggarakan kegiatan pengembangan masyarakat berupa pelatihan pembuatan kerajinan dari ecobrick. Kegiatan ini dilaksanakan di Cluster Halimun, Perumahan Cibungbulang Town Hill (CITOH), Desa Cibatok 1, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pelatihan tersebut diikuti oleh tujuh warga Cluster Halimun, 14 mahasiswa SKPM yang tergabung dalam proyek DOSPULKAM X EC 7, serta didampingi oleh dosen pembimbing mereka.

Pelatihan pembuatan ecobrick ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bank Sampah Gemilang Halimun. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Tim DOSPULKAM X EC 7, Muhammad Reyhan Alifya Akbar, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Dosen Pembimbing, Hana Indriana. Dalam sambutannya, Hana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan rangkaian kegiatan Bank Sampah Gemilang Halimun, mulai dari pemetaan masalah, pembentukan kelembagaan, hingga pelaksanaan pelatihan ecobrick. “Semoga program ini dapat berkelanjutan, terus memberdayakan masyarakat CITOH, serta menjadikan Bank Sampah Gemilang Halimun sebagai solusi atas permasalahan limbah rumah tangga,” ujarnya.

Pada sesi pelatihan kali ini, warga CITOH dan para mahasiswa bekerja sama membuat meja kecil berbahan dasar ecobrick. Proses pembuatan meja diawali dengan pengamplasan kayu untuk menghilangkan bagian yang kasar dan tajam. Seluruh peserta mengikuti tahap ini dengan antusias. Setelah proses pengamplasan selesai, permukaan kayu kemudian dipernis agar tampak mengilap dan meningkatkan nilai estetika meja yang akan dibuat. Sambil menunggu pernis mengering, peserta pelatihan berdiskusi dan mencoba menyusun struktur ecobrick agar mampu menopang kayu dengan kuat sehingga membentuk meja yang kokoh.

Sumber: Diana Rahmawati Pinandita

“Ternyata tinggi botol ecobrick yang seharusnya menjadi kaki meja tidak semuanya sama, sehingga meja belum bisa berdiri dengan kokoh. Namun, kami sedang mengupayakan solusi dengan memperkuat lem dan mempererat cengkeraman mur. Kami akan menunggu hingga lem benar-benar kering dan melihat hasilnya. Jika meja masih goyah, saya akan mengajak warga Halimun untuk membuat ecobrick tambahan bersama sebagai solusinya,” terang Gatot, Ketua Pengurus Lingkungan Cluster Halimun.

Selain pembuatan meja ecobrick, terdapat pula sesi sosialisasi dan diskusi antara pihak pengepul sampah dengan warga Halimun. Pengepul sampah ini nantinya akan bermitra dengan Bank Sampah Gemilang Halimun untuk penukaran sampah yang sudah dipilah dengan harga yang disepakati. Unang, Ketua Pengepul Sampah, memaparkan jenis sampah apa saja yang mereka terima. “Botol bekas, tutup botol, kaleng, seng, ember itu yang paling sering kami kumpulkan. Botol pisahkan dengan tutup botolnya ya, semakin rapi dan detail pemilahannya, semakin tinggi juga harganya,” jelas Unang. 

Sumber: Diana Rahmawati Pinandita

Gatot, Ketua Pengurus Lingkungan Cluster Halimun, menyatakan bahwa tantangan terbesar Bank Sampah tersebut bukanlah di pembentukan dan pelaksanaan, namun di konsistensi. Gatot mengatakan, “Sebenarnya tantangannya bukan pada saat kita memulai, tapi saat sudah adik-adik lepas nanti. Saya optimis jika kami bisa konsisten, kedepannya akan semakin banyak warga yang tertarik untuk mengikuti kegiatan bank sampahnya.” Risa, Ketua Bank Sampah Gemilang Halimun menambahkan, “Meskipun baru memperoleh 10 orang nasabah, kita usahakan mempertahankan terlebih dahulu yang 10 orang ini. Perjalanan kita masih panjang.”

Hana Indriana, Dosen Pembimbing Kegiatan DOSPULKAM dan EC 7, menyampaikan harapannya bagi mahasiswa dan Bank Sampah Gemilang Halimun. “Semoga proyek independen Bank Sampah Gemilang Halimun dapat berkelanjutan. Dari sisi mahasiswa, saya berharap mereka memperoleh kemampuan berorganisasi di tengah masyarakat, melaksanakan kegiatan bersama warga, serta mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui musyawarah bersama. Harapannya, para mahasiswa dapat meraih pembelajaran yang menjadi bekal berharga, baik untuk kegiatan KKN, kehidupan bermasyarakat, maupun untuk terus berkontribusi bagi warga Halimun,” ungkap Hana.

***

Reporter: Diana Rahmawati Pinandita

Editor: Diana Rahmawati Pinandita

Fotografer: Diana Rahmawati Pinandita

Diana Rahmawati Pinandita

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.