Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Selaras dengan K2020 IPB

Ilustrator: Annisa Dhiya Fadila

Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang direncanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pada prinsipnya merupakan perubahan paradigma pendidikan yang lebih otonom dengan kultur pembelajaran yang inovatif. Hal ini lahir dari kondisi pembelajaran saat ini yang dinilai telah mengekang mahasiswa dalam kebebasan mengambil mata kuliah di luar program studinya, sehingga mahasiswa pun kurang fleksibel.

Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria dalam siaran pers IPB menyatakan bahwa mahasiswa IPB telah cukup biasa dengan pengambilan mata kuliah di luar program studi. Sejak tahun 2005, IPB University mengimplementasikan kurikulum ‘mayor minor’, dimana mahasiswa bisa mengambil minor atau supporting courses yang berasal dari program studi lainnya. Demikian halnya dengan pengambilan mata kuliah dari perguruan tinggi lain di luar negeri melalui student exchange atau summer course, baik perguruan tinggi di Asia maupun Eropa.

IPB University telah merencanakan kurikulum baru K2020 yang selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar. Kurikulum baru ini akan dijalankan mulai Agustus 2020 nanti. Dalam K2020 tersebut, IPB University juga merancang agar mahasiswa mendapat tiga literasi baru, yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Ada pun rancangan kemampuan 4C (Critical thinking-problem solving Communication, Creativity, and Collaboration).

Pada kebijakan merdeka belajar mahasiswa hanya diwajibkan mengambil 5 semester pembelajaran di kampus dan 3 semester lainya diambil di luar kampus. Pembelajaran di luar kampus yang dimaksudkan yaitu seperti magang, pertukaran pelajar, kegiatan wirausaha, program desa, dan masih banyak lagi. Hal ini selaras dengan K2020 IPB yang juga hendak mendorong mahasiswa untuk menyentuh realitas dan memiliki skill tersebut. Oleh karena itu, nantinya tugas akhir mahasiswa IPB tidak hanya bersumber dari hasil penelitian, tetapi juga bisa dari hasil magang, pengembangan business plan, dan lain-lain.

Editor: Yuniar Galuh Nur Fatiha

Avatar

Indri Mariska

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.