IPB University melaksanakan pelantikan pejabat struktural IPB University periode 2023-2028 pada 12/5 di Gedung Graha Wisuda (GWW). Pelantikan ini menandai dimulainya periode serta susunan kepemimpinan yang baru di IPB University. Acara ini dihadiri oleh para dekan dan pimpinan pada periode sebelumnya serta periode baru. Upacara pelantikan berjalan dengan sangat khidmat dan terstruktur.
Upacara dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Rektor IPB University Nomor 181-196 Tahun 2023 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat di Lingkungan IPB Bogor. Para dekan dan pimpinan periode sebelumnya diberhentikan secara terhormat yang dipimpin oleh Prof. Dr. Arif Satria, SP, M. Si selaku rektor. Setelah itu, dekan serta pimpinan periode terbaru secara resmi dilantik.

Para pimpinan dari berbagai departemen dan kepala divisi dilantik secara bersamaan pada upacara ini. Pengucapan sumpah dipimpin oleh Prof. Arif dan diikuti oleh para dekan dan pimpinan lainnya sebagai bentuk komitmen serta tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya pada periode 2023-2028. Terdapat penyerahan memorandum akhir jabatan kepada para pemimpin dan dekan pada periode sebelumnya yang diserahkan langsung oleh rektor IPB University tersebut.
Prof. Arif menyampaikan beberapa motivasi dalam kata-kata sambutannya. Beliau menyebutkan bahwa pejabat struktural IPB University saat ini termasuk ke dalam digital leadership. Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh seorang digital leadership. Ciri pertama adalah memiliki ambisi interpersonal skill. Interpersonal skill yang dimaksud adalah self awareness, self management, empati, dan relationship management.
Ciri kedua adalah business skill yang meliputi business operation serta proses yang dijalani. Strategic skill menjadi ciri terakhir dari seorang digital leadership. Vision atau visi menjadi komponen terpenting yang wajib ada dalam seorang digital leadership.
“Sebagai dekan, kita harus berpikir terhadap kepentingan IPB. IPB menjadi besar jika leader di dalamnya berpikir besar. Kita harus bisa mengalokasikan waktu dengan baik. Seorang leader yang baik tentunya yang bisa manage waktu, memiliki emotional intelligence, serta bersikap negarawan,” ujar Prof. Arif.
Selain itu, beliau berpesan agar tetap fokus terhadap perubahan, kemajuan, dan manfaat besar yang bisa diberikan kepada lembaga untuk kemajuan bersama. “Fokus pada footprint, legacy, dan menghasilkan karya-karya. Ketika ada sebuah gangguan, hal yang harus dilakukan adalah menjawab dengan kinerja yang baik dan prestasi yang tinggi sehingga orang itu akan kehabisan tenaga dan bungkam,” pungkas Prof. Arif.
***
Reporter : Audy Nabawi Sofian
Editor : Hana Waldah Mariam
Tambahkan Komentar