Presiden PT Laris Manis Utama (LMU) Eddy Simon Sim, mengemukakan bahwa kendala yang kerap ditemui dalam distribusi buah lokal adalah permasalahan teknologi. Inkonsistensi standar mutu buah yang dihasilkan serta teknologi pengemasan yang kurang baik telah menurunkan daya saing buah lokal.
Eddy memberikan contoh pada buah naga yang dikirim dari petani di Jawa Timur ke cabang di Palembang, keadaannya 30% rusak sebelum dipasarkan ke masyarakat Indonesia. Sedangkan buah naga hasil impor dari Thailand dengan menempuh perjalanan yang jauh ke Indonesia, kondisinya masih bagus.
“Diharapkan IPB bisa membantu meriset teknologinya. Potensi buah lokal di Indonesia sangat besar, seperti yang terjadi di pasaran saat ini. Buah lokal sudah masuk hingga ke supermarket dan mulai diminati masyarakat.” tuturnya saat ditemui di Gedung Rektorat IPB, Rabu (15/5).
“Masyarakat akan lebih melirik buah lokal kalau packaging buahnya bagus, dan diharapkan juga bisa jadi nilai tambah sehingga suatu hari nanti bisa mengurangi impor. Hal ini perlu dukungan penuh dari semua pihak terkait. ” tutupnya.
Muhammad Fahmi Alby
Tambahkan Komentar