Senin, (25/3) pukul 00.00 dini hari, warga Perwira dikejutkan dengan datangnya banjir besar yang disebabkan oleh tersumbatnya aliran air di kali Cihideung. Banjir tersebut menimpa daerah sekitar desa Babakan (Perwira), desa Cibereum, desa Petir, serta desa Cihideung. Kejadian banjir tersebut, diduga terpicu oleh pintu bendungan sungai yang tidak di buka, sehingga debit air tersumbat dan tidak dapat mengalir lancar. Hal tersebut juga diperparah oleh pembangunan ilegal disekitar jembatan kali Cihideung. Kerugian yang ditaksir pun sangat besar, terlebih banyak mahasiswa yang tinggal di daerah Perwira.
“Kejadian banjir ini baru pertama kali terjadi. Tingginya permukaan air menyebabkan kerugian yang ditanggung warga sekitar tidak sedikit, mungkin diatas ratusan juta rupiah.” Ujar Pak Agus Rumawan (Ketua RT Perwira).
Tingginya air yang mencapai 1,8 meter ini menyebabkan buku-buku, pakaian, bahkan lebih dari 20 motor warga terendam banjir. Seperti halnya yang dialami oleh Lundu mahasiswa Ilmu Ekonomi’47, yang kehilangan hampir semua harta bendanya terkecuali laptop dan baju yang ia pakai semalam. “Saya hanya bisa pasrah melihat harta benda saya hanyut terbawa banjir,” keluh Lundu disela-sela kegiatannya merapihkan sisa-sisa banjir. “Kerugian materi bukanlah hal yang terpenting karena bagi saya benda-benda kenangan dari IPB seperti pin, sertifikat dan lain-lain yang membuat saya cukup berat hati.” Lanjutnya.
Belum ada bantuan dari pihak berwenang hanya tinjauan dari kelurahan dan kecamatan setempat. Warga berharap agar musibah ini segera ditindaklanjuti dan tidak terulang lagi. ”Harapannya ada kompensasi dari pihak berwenang yang membangun jembatan.” Ujar Lundu.
Rezky-Rona
Tambahkan Komentar