Indonesia dan Kekayaan Alamnya: Simpanan Karbon Mangrove Berpotensi Dukung FOLU Net Sink 2030

Pada Minggu, (31/03), panitia Ekspedisi Flora dan Studi Ilmiah (Eksflorasi) 2024 sukses menggelar Opening Eksflorasi 2024 di Auditorium Andi Hakim Nasution, IPB University. Opening berbentuk talkshow dengan tema “Potensi Simpanan Karbon Kawasan Mangrove Sumatera Selatan dalam Mendukung Indonesia FOLU Net Sink 2030” ini turut menghadirkan Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. sebagai Ketua Harian I Indonesia FOLU Net Sink 2030 dan Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS selaku Dosen Departemen Silvikultur. Talkshow ini membuka cakrawala mahasiswa untuk mengetahui seberapa peduli dan tahu terkait FOLU Net Sink.

Lantas, mengapa FOLU Net Sink? “Menurut kami sebagai generasi muda, mahasiswa, sudah waktunya berperan aktif dalam kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap generasi mendatang. Salah satunya FOLU,” Ketua Pelaksana Eksflorasi 2024, Agung Saputra, menuturkan dalam sambutannya. “Harapannya kegiatan kami menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia masih melek, masih ingin ikut andil, untuk ikut serta dalam kebijakan dunia seperti FOLU Net Sink 2030,” lanjutnya. 

Fotografer: Mahesa Juli Aksyah
Fotografer: Mahesa Juli Aksyah

Ketua Himpunan Profesi Tree Grower Community, Iqbal Iswandaru, pun mengamini pernyataan Agung tersebut. “Harapannya Eksflorasi 2024 dapat meng-influence mahasiswa, generasi muda, bahwa Indonesia masih memiliki potensi cadangan karbon untuk mewujudkan Indonesia FOLU Net Sink 2030 dan bahwa perwujudannya membutuhkan multidisiplin.” 

Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. memberikan wawasan mengenai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030, yaitu kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan kondisi ketika tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi. Pada 2030, FOLU Net Sink ini haruslah tercapai dan harus berlanjut hingga 2050.  Dalam hal ini, tiga fokus utama mitigasi FOLU di Indonesia adalah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Fotografer: Mahesa Juli Aksyah

“Selamat bereksplorasi di Taman Nasional Sembilang. Semoga sukses mendapat hasil yang diinginkan, terutama mencapai FOLU Net Sink,” tutur Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. 

Adapun Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS membagikan ilmu mengenai mangrove itu sendiri yang sebenarnya memiliki perbedaan definisi antara mangrove, ekosistem mangrove, maupun hutan mangrove. Selain itu, Dosen Departemen Silvikultur tersebut juga menjelaskan tentang ekosistem mangrove yang menyimpan karbon di akar hingga sedimennya yang sejalan dengan potensi mangrove dalam mendukung Indonesia FOLU Net Sink 2030. 

“Pesan saya, sih, cintailah mangrove. Cintai dan sayangi mangrove.” ujar Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS.   

***

Reporter: Fida Zalfa Lathifah Yasmin

Fotografer: Mahesa Juli Aksyah

Editor: Rosita

Avatar

Fida Zalfa Lathifah Yasmin

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.