Mencari Kesejahteraan di Konservasi Penyu

Umumnya, mata pencaharian yang terdapat di daerah sekitar pantai adalah nelayan. Namun, uniknya, warga di sekitar konservasi penyu hijau di Desa Pangumbahan, Ciracap, Sukabumi, bermata pencaharian sebagai petani. Melihat fakta ini, mungkin timbul pertanyaan, apakah daerah konservasi tidak memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakatnya?

Indikator Keluarga Sejahtera pada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang terkandung dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disertai asumsi bahwa kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang spesifik dan operasional. Indikator yang dipilih akan digunakan oleh kader di desa, yang pada umumnya memiliki tingkat pendidikan relatif rendah, untuk mengukur derajat kesejahteraan para anggotanya dan sekaligus sebagai pegangan untuk melakukan intervensi. Selain harus memiliki validitas yang tinggi, indikator tersebut harus dirancang sedemikian rupa, sehingga cukup sederhana dan secara operasional dapat dipahami dan dilakukan oleh masyarakat desa.

Atas dasar pemikiran beberapa ahli, maka indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang ditetapkan adalah sebagai berikut: Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap I, Keluarga Sejahtera tahap II, Keluarga Sejahtera Tahap III, Keluarga Sejahtera Tahap III Plus, dan Keluarga Miskin, serta Keluarga miskin sekali.

Solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah konservasi melalui peran pemerintah dalam bentuk pengarahan atau penyuluhan. Dalam hal ini, dapat dilakukan penyuluhan mengenai pelatihan membuat kerajinan tangan atau cenderamata. Kegiatan ini dapat membuka lapangan kerja baru bagi penduduk setempat. Selain itu, kemauan atau keinginan dari masyarakat mempunyai andil besar dalam menentukan keberhasilan upaya ini agar kesejahteraan dapat terwujud.

Setelah pemerintah, pihak lain yang mempunyai peran penting adalah pemuda karena pemudalah yang menjadi pempimpin di masa depan. Kepeduliannya terhadap nasib rakyat kecil juga muncul dari jiwa muda.

Kelompok 3 Kemah Riset
(Nur Fitriyani, Dian Prawitasari. Hardyansyah Yusuf, Mulvia nurjuniasari, Tutut Rindiawati, Novia Annisa Putri)


Editor: Nana Rodiana/Koran Kampus IPB

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.