Fauziah Kurniati – Reporter Magang
Berawal dari keresahan para mahasiswa yang bergabung dalam IPB political school, dengan melihat kinerja DPR selama hampir 2 periode ini. Berjuta spekulasi tak lagi mampu membuka nurani para pemilik rezim tersebut. IPB political school beserta mahasiswa dari universitas lain di Indonesia tak mau diam. Mereka bergerak melawan arus, bahkan ada satu mahasiswa IPB yang tidak mengikuti perkuliah hanya karena menyuarakan di depan istana Negara.
Perjuangan menuju istana Negara tidak lah gampang, butuh mental serta kesigapan. Sesampainya di depan gedung istana Negara, para mahasiswa tersebut dilarang untuk masuk. Personil satuan polres pun telah memblokade kedatangan para mahasiswa tersebut. Hal ini dikarenakan, didalam istana sedang ada seminar membahas kinerja DPR.
Mendengar hal tersebut, menambah rasa kecewa dan miris para mahasiswa yang akan menyuarakan pemikirannya untuk negeri ini. Suara rakyat tak lagi didengar, lebih mementingkan urusabn yang tidak penting dan membuang-buang uang rakyat hanya untuk keluar negeri, mengaca pada persoalan negeri lain, ujar salah satu mahasiswa yang ikut dalam turun aksi tersebut.
Setelah berdialog dengan pihak didalam, akhirnya hanya dua orang yang diperbolehkan masuk untuk menyuarakan idenya. Selebihnya hanya menunggu diluar gerbang istana Negara. Melihat kenyataan ini, ironi memang, mereka yang duduk dikursi panas hanya lah isapan jempol belaka. Tak peduli rakyat berbicara atau tidak, yang penting kepentingan mereka didahulukan. Bagaimana negeri ini akan maju? Mengingat jutaan pasang mata rakyat miskin menjerit, dimana kah nurani mereka? Sampai kapan kah negeri ku ini akan terbebas ? Mungkin kah sekarang ? Suara hanya lah sedikit dari makna demokrasi yang sesungguhnya, dan selebihnya adalah spekulasi semata.
Tambahkan Komentar