Tren sejumlah komunitas di IPB yang berubah bentuk menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) rupanya tidak diikuti oleh Shutter IPB. Komunitas fotografi yang sudah aktif selama tujuh tahun itu tetap bertahan dengan label komunitasnya. Perbedaan status dan sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati tak lantas membuat Shutter ikut mendaftar saat proses verifikasi UKM. “Kami lebih nyaman menjadi komunitas,” ungkap Tribowo, ketua Shutter.
Selama tujuh tahun berlabel komunitas, Shutter setia menjadi tempat bernaung mahasiswa yang ingin menyalurkan minat di bidang fotografi. Selain memiliki susunan kepengurusan laiknya organisasi, Shutter juga rutin mengadakan aktivitas hunting foto dan sharing ilmu fotografi bagi anggotanya.
Bowo –sapaan Tribowo- menuturkan sampai saat ini jumlah anggota Shutter tak kurang dari 200 orang. Pendanaan kegiatan Shutter dihimpun dari dana anggotanya sendiri. “Dari kita untuk kita sendiri,” kata Bowo.
Saat ditanya soal resep sukses, Bowo mengungkapkan bahwa kekeluargaan menjadi salah satu kunci Shutter sehingga bisa tetap aktif sampai sekarang. “Kita nganggap Shutter itu rumah, jadi sama-sama kita ngurusin rumahnya,”.
Muhammad Fahmi Alby
Tambahkan Komentar