Dalam rangka memperingati Hari Catur Internasional yang jatuh pada tanggal 20 Juli, mari soroti kembali perjalanan panjang dan prestasi gemilang permainan catur, khususnya di Indonesia. Catur merupakan permainan yang berasal dari India pada abad ke-7, dan telah berkembang menjadi olahraga yang digemari jutaan orang di seluruh dunia, pasalnya, permainan ini memadukan keterampilan strategi, emosi, dan kognitif. Di Indonesia sendiri, catur mulai dikenal sejak dibawa oleh Belanda pada tahun 1915. Perjalanannya menjadi tonggak penting berdirinya Nederlandsch Indische Schaakbond (NISB) di Yogyakarta dan pembentukan organisasi resmi PB Percasi pada 17 Agustus 1950. Sejak itu, catur tumbuh pesat dan menjadi bagian penting dalam olahraga nasional.
Catur mungkin terlihat seperti sebuah permainan yang terkesan diam dan sederhana, namun dibalik hal itu setiap pergerakannya berisi strategi. Catur dimainkan oleh dua orang di atas papan berpetak 8×8, terdiri dari 64 kotak hitam dan putih. Masing-masing pemain mengendalikan 16 buah catur: 1 raja, 1 menteri (ratu), 2 benteng, 2 kuda, 2 gajah, dan 8 pion. Setiap jenis buah memiliki gerakan unik, dengan ratu sebagai buah terkuat dan pion sebagai buah paling lemah. Tujuan utama permainan adalah melakukan skak mat, yaitu menempatkan buah tersebut pada posisi di mana ancaman untuk ditangkap (atau dimakan) tidak terelakkan. Selain menang karena skakmat, pemain bisa menang jika lawan kehabisan waktu atau menyerah. Sebaliknya, permainan bisa berakhir seri jika terjadi kebuntuan posisi atau kesepakatan.
Perjalanan panjang catur Indonesia juga diwarnai oleh berbagai prestasi membanggakan di kancah nasional dan internasional. Dalam SEA Games Vietnam 2022, tim catur Indonesia berhasil meraih satu medali emas dan dua medali perak untuk nomor catur standar (klasik). Pecatur Dewi Citra Ardhiani Anastasia menyumbang emas di nomor putri, diikuti oleh Irene Kharisma Sukandar dan Mohamad Ervan yang masing-masing meraih perak di kategori putri dan putra. Di level junior, Ivana Maria Treopolsa Lasama menjadi juara Eastern Asia Juniors & Girls Chess Championships di Indonesia.
Pencapaian individu lainnya datang dari Prasetyo Fitriyanto yang berhasil mempertahankan medali emas di nomor para-catur pada Peparnas XVII Solo 2024, serta Novendra Priasmoro yang tercatat sebagai grandmaster kedelapan Indonesia, gelar tertinggi dalam dunia catur. Secara tim, Indonesia terus menunjukkan peningkatan signifikan. Dalam Olimpiade Catur 2024 di Budapest, tim putra Indonesia naik 14 peringkat dari posisi ke-89 menjadi 75 dari 196 negara, sedangkan tim putri naik 9 peringkat dari posisi ke-68 menjadi 59 dari 181 negara. Di tingkat nasional, Tim Jawa Timur keluar sebagai Juara Umum Kejurnas Catur Junior VI 2024, sementara tim para-catur Indonesia meraih empat medali emas dalam ASEAN Para Games 2022. Tak kalah membanggakan, atlet catur dari Universitas Gadjah Mada turut mengantarkan kontingen Indonesia meraih emas di ASEAN University Games 2024.
Hari Catur Internasional menjadi momen yang tepat untuk mengapresiasi perkembangan dan prestasi catur di Indonesia. Dari masa penjajahan hingga panggung internasional, catur terus tumbuh sebagai olahraga yang mengasah intelektualitas dan karakter generasi bangsa.
Referensi:
–Catur Indonesia dalam Lanskap 200 Tahun Keabadian
***
Reporter: Asni Kayla, Yusuful Azzi
Editor: Nabila Farasayu Pamuji
Ilustrator: Jasmine Malyda Amara
Tambahkan Komentar