Cegah Penyimpangan Seksual Akibat Krisis Identitas Gender, Tim PKM-PM WREP Action Targetkan Anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah Bogor

Makin meningkatnya angka penyimpangan seksual di Indonesia dari tahun ke tahun mengundang keresahan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa. Salah satu faktor penyebabnya yaitu krisis identitas gender akibat kurangnya edukasi terkait gender di lingkungan masyarakat. Dari keresahan tersebut, lahir sebuah Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang diberi nama WREP Action.

Meskipun tema yang dibawakan sama sekali tidak menyangkut isu ekonomi atau dunia bisnis, tim pelaksana program ini justru semuanya merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Terdiri dari Alfiah Azqy Ritonga sebagai ketua tim, Rahma Azzahra sebagai divisi kreatif, Alifah Nur Hasanah sebagai bendahara, dan Aida Kamilah Syahidah sebagai sekretaris. Dosen pembimbing tim WREP Action juga merupakan salah satu dosen di FEM, yaitu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, M.M.

Alfiah selaku ketua tim menjelaskan bahwa menurut Gill Helden, proses pembentukan identitas anak memerlukan peran orang tua sebagai role model gender. Sedangkan, anak-anak di panti asuhan umumnya kurang mendapatkan peran tersebut akibat ketidakhadiran orang tua. Oleh sebab itu, ia dan rekan-rekannya merancang program WREP Action sebagai alternatif solusi penguatan gender bagi anak-anak panti asuhan.

WREP Action merupakan program yang dirancang dengan tujuan memperkuat identitas gender anak-anak di Panti Asuhan Mizan Amanah, Bogor. Kata “WREP” sendiri merupakan akronim dari Watch, Read, and Practice, yang artinya tonton, baca, dan praktik. Program ini terdiri dari tiga subprogram, yaitu Watch in Animation, Read with Team, dan Practice in Game.

Sumber: Narasumber

Tujuan utama program ini adalah anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah mendapatkan edukasi dan pengetahuan terkait gender, meliputi pemahaman biologis, stereotipe, serta cara mencegah penyimpangan seksual. Setiap kegiatannya mengangkat konsep fun learning yang melibatkan 15 anak secara aktif dalam 12 pertemuan.

Timeline utama kegiatan berlangsung sejak 9 Mei hingga 4 Juli 2024, dimulai dengan sosialisasi program pada pra event. Dilanjutkan dengan subprogram pertama yang berjudul Watch in Animation, yakni kegiatan menonton video animasi dengan empat episode berbeda disertai sesi diskusi dan post-test pada setiap pertemuannya. Kemudian subprogram kedua bernama Read with Team, berupa kegiatan membaca buku cerita yang telah disiapkan sendiri oleh tim WREP Action.

Subprogram ketiga berjudul Practice in Game, yang terbagi menjadi empat pertemuan dengan empat games berbeda. Games yang disiapkan tentu berupa beragam games edukatif berdasarkan materi yang telah didapatkan dari subprogram pertama dan kedua, antara lain game AKMU (ambil kartumu), estafet mini cake, break in puzzle, dan balloon in rescue. Di akhir kegiatan setiap pertemuan, peserta WREP Action diminta mengisi daily book sebagai bentuk monitoring dan evaluasi bagi tim pelaksana.

Walau disertai dengan berbagai hambatan, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan transportasi serta perubahan jadwal dari pihak mitra, seluruh rangkaian kegiatan WREP Action telah berhasil dilaksanakan hingga tuntas. Alfiah juga menuturkan harapannya agar program ini dapat membawa dampak positif serta diterapkan di seluruh cabang Panti Asuhan Amanah di Indonesia.

***

Reporter: Syifa Shabreena

Editor: Fairuz Zain

Syifa Shabreena

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.