Ekspedisi flora dan studi ilmiah (Eksflorasi) merupakan program kerja tahunan himpunan mahasiswa Departemen Silvikultur atau Tree Grower Community (TGC). Kegiatan ini berupa beberapa rangkaian kegiatan yang berfokus pada penelitian dengan tujuan menerapkan ilmu-ilmu kehutanan, terutama Silvikultur. Eksflorasi 2022 merupakan ekspedisi ke-11 TGC.
Selama 10 tahun terakhir Ekflorasi telah meninggalkan kisahnya berupa jejak ekspedisi di berbagai ekosistem alam di Indonesia. Tahun ini, Eksflorasi memilih Cagar Alam Pulau Dua tepatnya Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten sebagai ekosistem hutan mangrove menjadi bagian dari Eksflorasi 2022. Cagar Alam Pulau Dua merupakan tempat konservasi alam yang terfokus pada pelestarian hutan mangrove di sepanjang pantai utara Teluk Banten.
Ada sesuatu yang unik dan menjadi ciri khas Eksflorasi 2022 jika dibandingkan dengan acara pada tahun-tahun sebelumnya yaitu terdapat banyak rangkaian kegiatan menarik dan tentunya memberikan wawasan luas tentang alam. Kegiatan diawali pada hari Minggu, 10 April 2022 yaitu Webinar Eksflorasi yang mengangkat topik tentang “Pentingnya Ekosistem Mangrove Terhadap Global Warming”. Webinar ini menunjukkan bahwa hutan mangrove memiliki peran yang lebih bagi keseimbangan alam yaitu sebagai penyimpan karbon yang cukup tinggi. Kegiatan dilanjutkan dengan Eksflorasi Competition. Kompetisi tingkat nasional ini mengangkat tema dinamika iklim dengan tiga cabang lomba yaitu fotografi, poster digital, dan esai. Panitia juga menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Eksflorasi pada tanggal 10 September 2022 terkait ketiga cabang lomba tersebut sebagai wadah bagi mahasiswa IPB University untuk mengembangkan minat dan juga bakatnya. Di tengah kompetisi berlangsung, tepatnya pada 5-12 Agustus 2022, telah diadakan ekspedisi di Cagar Alam Pulau Dua. 15 mahasiswa yang tergabung dalam Tim Riset serta 17 mahasiswa sebagai panitia turun secara langsung dalam pengambilan data penelitian. Data tersebut kemudian digunakan sebagai bahan rangkaian puncak kegiatan yaitu Seminar Hasil Nasional Eksflorasi 2022.
Sebagai bentuk praktis dari kepedulian lingkungan, TGC melakukan Aksi Lingkungan sebagai tanda cinta pada lingkungan dan implementasi upaya menjaga planet bumi. Kegiatan aksi tersebut adalah penanaman tanaman Gmelina atau Jati Putih yang dilaksanakan pada tanggal 25 September 2022 berlokasi di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Perjalanan Eksflorasi 2022 pun ditutup dengan kegiatan Seminar Nasional pada Minggu, 23 Oktober 2022 di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University. Seminar ini merupakan titik akhir perjalanan dimana mahasiswa yang melakukan ekspedisi dipersilahkan untuk mempresentasikan tentang 6 keilmuan di Silvikultur diantaranya :
- Seedling : keilmuan yang berfokus ke kajian anakan (semai dan pancang) dari suatu jenis tumbuhan
- Agroforestry : keilmuan yang berfokus ke kajian agroforestry di suatu lokasi tertentu dan hubungannya dengan sosial masyarakat
- Forest Nutrition : keilmuan yang berfokus ke kajian sifat-sifat tanah di lokasi tertentu serta pengaruhnya terhadap tingkat pertumbuhan tanaman
- Entomologi : keilmuan yang berfokus ke kajian hama hutan, khususnya serangga
- Pathology : keilmuan yang berfokus ke kajian penyakit hutan, khususnya yang disebabkan oleh patogen
- Tree Species : keilmuan yang berfokus ke kajian struktur dan komposisi vegetasi di tingkat tiang dan pohon.
Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber-narasumber yang ahli dalam bidang pelestarian hutan mangrove yaitu Dr. Ir. Istomo, MS selaku dosen Departemen Silvikultur dan Lana Sari, S.Pi, M.Sc selaku Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor. Tidak hanya sekedar mendengarkan materi, peserta seminar juga dihibur oleh penampilan band mahasiswa Silvikultur 57 yaitu Asteria. Terdapat pula kuis berhadiah menarik bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan seputar presentasi hasil ekspedisi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tim Korpus sempat mewawancarai Ayudia Febriana selaku Ketua Pelaksana Eksflorasi 2022 yang juga mahasiswa Silvikultur angkatan 56 IPB University pada hari puncak Seminar Nasional. Ayudia berkata selama menjalani rangkaian kegiatan banyak keseruan dan tentunya terdapat tantangan yang dihadapi. Tantangan itu sendiri berasal dari SDM yang cukup banyak sehingga sulit untuk menyesuaikan jadwal. Ditambah lagi setiap panitia memiliki kegiatan dan kesibukan lain khususnya sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB.
“Harapannya ya lebih tau aja gitu tentang mangrove ini sendiri. Kan mangrove tuh penyimpan cadangan karbon terbesar. Jadi kalau misalnya kita tau kan bisa lebih aware terus di pesisir juga mungkin jadinya lebih banyak ditanemin sama mangrove,” ujar Ayudia ketika ditanya mengenai harapannya untuk Eksflorasi 2022.
Reporter : Rani Zuwinta dan Shintia Rahma Islamiati
Editor : Agung Nugroho
Tambahkan Komentar