Fokus SDGs Tim Perelekin mewujudkan Praktik Filantropi Sosial Melalui Perelek Berhasil Meningkatkan Mutu Masyarakat di Kampung Carang Pulang

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat kembali memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Kali ini, tim PKM dengan tema “Ketahanan Pangan” dan judul kegiatan “Praktik Filantropi Sosial melalui Perelek sebagai upaya anti poverty perwujudan zero hunger pada Sustainable Development Goals di Kp. Carang Pulang” telah berhasil membantu masyarakat baik dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai filantropi sosial juga melestarikan tradisi perelek di lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pangan antar sesama. 

Karlita Anggini, salah satu anggota tim PKM, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mensinergikan kebutuhan pangan warga kurang sejahtera di Kampung Carang Pulang. “Kami ingin memberikan kontribusi positif melalui praktik filantropi sosial dengan memanfaatkan budaya khas Sunda, yaitu perelek,” ungkap Karlita.

Tim Perelekin yang terdiri dari Selena Suardi Damrah sebagai ketua, serta anggota Maylaffayza Permata Shifa, Karlita Anggini, dan Nabilla Az-Zahra, mendapat bimbingan dari Dosen Pendamping, Dr. Ir. Resfa Fitri MPL.St.

Karlita juga turut menjelaskan, “Kemiskinan dan kelaparan masih menjadi perhatian utama di Indonesia, terutama di Kampung Carang Pulang. Kami ingin memberikan solusi melalui program Perelek, sebuah budaya Sunda berupa pengumpulan beras dari warga sejahtera untuk membantu warga kurang sejahtera.”

Program Perelek dilaksanakan di Kampung Carang Pulang mulai dari 23 Juli hingga 17 September 2023. Partisipasi masyarakat dalam setiap rangkaian program sangat baik, karena berhasil menyalurkan beras kepada 73 KK masyarakat kurang mampu pada tahap pertama, dan 43 KK pada tahap kedua. Beras yang disalurkan ini berasal dari masyarakat sendiri, menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi.

Selain pengumpulan beras, tim PKM juga melaksanakan berbagai program, seperti sosialisasi materi mengenai filantropi sosial, anti-poverty, zero hunger, dan pemanfaatan sampah plastik. Mereka juga mempraktikkan pengolahan sampah plastik menjadi totebag dan menciptakan wadah bambu, Perelek, untuk mengumpulkan sampah plastik di lingkungan mitra. Dari beberapa kegiatan praktik tersebut terdapat hasil program tas dari sampah plastik menjadi totebag dan perelek sampah dari wadah bambu sebagai tempat mengumpulkan sampah plastik untuk lingkungan kampung Carang Pulang. 

Tujuan dari kegiatan ini bukan hanya membantu kebutuhan pangan warga kurang sejahtera, tetapi juga menyediakan wadah bagi warga Kampung Carang Pulang untuk melestarikan sikap filantropi sosial melalui budaya perelek. 

Tim PKM mencapai luaran yang sudah tercapai, seperti peningkatan pengetahuan masyarakat, karakter empati yang tumbuh dari kegiatan perelek, melestarikan tradisi perelek di lingkungan, peningkatan keterampilan warga setelah mengikuti kegiatan pembuatan tas tineung, hingga perhatian terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan.

Keunikan dari tim PKM ini sendiri karena berhasil menyediakan wadah bagi warga di Kampung Carang Pulang dengan melestarikan sikap filantropi sosial melalui budaya khas sunda yaitu perelek. Cara mereka untuk mengatasi masalah dengan solusi yang tidak lepas dari kearifan lokal menjadi hal yang berbeda dan menarik. 

Dengan keberhasilan program ini, tim PKM berharap dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di wilayah lain.

***

Reporter: Mutiara Rachmina Indriani

Editor: Rosita

Mutiara Rachmina Indriani

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.