Maksimalkan Potensi Pariwisata, Tim KKNT Inovasi IPB Desa Munjungagung Pelajari dan Publikasi Tradisi Sedekah Laut di Pantai Larangan

Tradisi tahunan Sedekah Laut di Pantai Larangan yang dilakukan masyarakat Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, belum masif diekspos ke publik. Melihat potensi pariwisata yang ada, Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB membuat program Eksplorasi Budaya dengan mendokumentasikan rangkaian kegiatan Sedekah Laut yang dilakukan masyarakat pesisir Pantai Larangan, kemudian dipublikasikan dalam bentuk artikel dan after movie di berbagai media digital. Dengan begitu, diharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Pantai Larangan, terutama saat Sedekah Laut berlangsung dapat meningkat dengan diikuti peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Tim KKNT Inovasi Tegal Kabupaten 11 yang diketuai M. Farrel Reysava Wibowo beranggotakan Adi Syahputra, Intan Dwi Putri, Ratih Rahmawati Azzahra, Saskia Nazwa Azizah, Natallia Christina, Siti Luna Satiyah, dan Rizky Fadhillah Nurhakiim. Bersama dosen pembimbing lapang (DPL) Prof. Dr. Jakaria, S.Pt., M.Si., mengikuti sekaligus mendokumentasikan rangkaian acara Sedekah Laut di Pantai Larangan dalam rangka menggali pemahaman tentang budaya dan potensi pariwisata yang ada di Desa Munjungagung. Fadhillah selaku salah satu anggota tim memaparkan, “Harapan dari BUMDesnya itu Pantai Larangan makin dikenal oleh masyarakat luar sehingga lebih ramai lagi wisatawannya. Selain itu, tim KKNT IPB saya ingin melihat feedback positif dari adanya media-media promosi, baik itu video maupun artikel terhadap kunjungan wisatawan.”

Sumber: Narasumber

Kegiatan Sedekah Laut ini berlangsung selama 3 hari, mulai dari 10 hingga 12 Juli 2024, dengan berbagai kegiatan, meliputi doa bersama pada malam sebelum Sedekah Laut dilaksanakan, penyiapan sesaji, larung sesaji, pertunjukan wayang, hingga pertunjukan musik dangdut sebagai penutup rangkaian kegiatan. Dikutip dari laman mahasiswa.id, Acara utama berlangsung pada hari Rabu, 10 Juli 2024. Miniatur kapal sesaji kemudian dilepaskan ke perairan Karang Jeruk, sekitar 2 mil dari Pelabuhan Larangan dan memakan waktu sekitar 45 menit perjalanan. Namun, karena kurangnya publikasi, acara tahunan ini masih dinikmati warga lokal saja. “Memang, acara ini kebanyakan yang tahu masih masyarakat Desa Munjungagung saja. Jadi, masyarakat di luar desa masih ada yang tidak tahu sehingga partisipannya itu lagi itu lagi,” terang Fadhillah.

Sumber: Narasumber

Sumbangsih yang dilakukan Tim KKN IPB ini disambut hangat dan antusias oleh warga setempat, karena mereka ingin Pantai Larangan juga Sedekah Laut dikenal lebih banyak orang, tetapi merasa terkendala dalam proses dokumentasi dan publikasi. Suasana gotong royong sangat kental selama prosesi Sedekah Laut berlangsung, termasuk metode pengumpulan dana seperti yang diungkapkan Adi, “Untuk kegiatan ini, sebagian besar dana kegiatannya dari nelayan sendiri dengan perjanjiannya berupa hasil lelang tangkapan laut kapal-kapal besar nantinya akan dipotong 5% lalu dialokasikan untuk kegiatan tersebut.”

***

Reporter: Muhammad Shahaf Pratama

Editor: Fairuz Zain

 

Muhammad Shahaf Pratama

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.