Stunting atau balita pendek merupakan kondisi anak dalam masa emas (0-2 tahun) yang mengalami kekurangan asupan gizi. Kasus stunting di Indonesia terbilang cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, pada tahun 2019 saja Indonesia menempati urutan keempat negara dengan jumlah kasus stunting tertinggi di dunia atau setara dengan 27,7%. Hal ini juga berlaku di Kabupaten Garut dengan angka stunting mencapai 27.03%.
Hal itulah yang menjadi latar belakang kegiatan bantuan berupa makanan bergizi yang dilakukan oleh mahasiwa Tim KKN-T Garut 02 IPB University pada Kamis (5/8), bertempat di Desa Cibodas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka melakukan kegiatan sosial bersama ibu kader di posyandu Desa Cibodas berupa sosialisasi dan membagikan makanan dengan prinsip ‘4 sehat 5 sempurna’.
Hal ini langsung mendapat sambutan dan apresiasi dari masyarakat sekitar. Pasalnya di desa tersebut tercatat ada sebanyak 625 anak yang harus diperhatikan status gizinya, terutama anak dalam masa emas. Nur Aisyah selaku Ketua Posyandu dan Ketua Pokja IV PKK Desa Cibodas, mengungkapkan bahwa dirinya dan warga masyarakat sangat berterima kasih atas kepedulian Kampus IPB terhadap gizi balita Desa Cibodas.
Nur juga berharap, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan jumlahnya bisa ditingkatkan agar kasus stunting di Desa Cibodas dapat ditekan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tasep, anggota KKN-T Garut 02. “Dengan adanya kegiatan ini, Kami berharap bisa mengedukasi masyarakat, terutama ibu-ibu yang memiliki balita, tentang pentingnya pemenuhan gizi anak terhadap pertumbuhan sejak masa kehamilan sampai umur 2 tahun,” ucap Tasep Miftah Farid, anggota kelompok KKN-T Garut 02 (27/9) melalui wawancara secara online.
Reporter : Fiham Afwan Mu’arij
Sumber foto: Dokumentasi Tim KKN-T Garut 02 IPB University
Editor: Ikfanny Alfi Muhibbah Shalihah
Tambahkan Komentar