Haidar Ramdhani
Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) IPB University yang diketuai oleh Muhamad Fadili, berhasil melaksanakan suatu bakti nyata berupa program sosial. Tim yang diketuai Muhamad Fadili dengan anggota Trian Miftakul Rohman, Mutiara Khusnul Khatimah, Salsa Amalia, dan Rena Nurhalimatus Sadiah, yang didampingi oleh Ibu Eka Dasra Viana, S.E., Ak., M.Acc., sukses melaksanakan program yang berjudul “Sparkling Diamonds: Upaya Penguatan Self Esteem Anak Panti Asuhan Tarbiyatul Yatama melalui Metode Pendekatan Self Awareness, Acceptance, and Love”. Program ini dilaksanakan di Panti Asuhan Tarbiyatul Yatama, Desa Cibadak, Kabupaten Bogor, di bawah naungan Yayasan Nurul Yaqien, dengan jumlah sasaran sebanyak 20 anak panti asuhan dengan tingkat pendidikan SD-SMA yang dimulai pada tanggal 6 Agustus 2023 sampai 1 Oktober 2023.
Program Sparkling Diamonds, sesuai dengan judul program ini, memiliki fokus utama dalam penguatan harga diri anak-anak panti. Menurut ketua tim, Muhamad Fadili, terdapat latar belakang yang mendasari perancangan dan pelaksanaan program ini. “Dari hasil diskusi bersama mitra terdapat sekitar 18 anak panti atau jika melihat dari totalnya ada 43% yang menjadi korban bully. Hal ini menunjukan rendahnya kualitas self esteem di panti. Dari data yang kami peroleh ini termasuk tinggi, karena angkanya di atas 30%,” tutur Fadili. Menurut Fadili, penanganan kasus ini sejauh ini hanya berupa penyuluhan sederhana dari pengelola panti kepada anak-anak panti disertai dengan pelaksanaan program pembinaan keagamaan. “Sejauh ini, belum ada program peningkatan self esteem di panti tersebut,” ucap Fadili.
Melalui program ini, Fadili dan rekan-rekannya berambisi untuk meningkatkan kualitas self esteem anak-anak panti dan juga kapasitas pengelola panti guna meningkatkan kualitas hidup melalui peningktaan pengetahuan dan keterampilan, melalui 3 metode pendekatan. Metode yang pertama adalah self awareness, yakni metode yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dari setiap anak panti bahwa mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode kedua adalah acceptance, yang mana setelah anak-anak panti tahu dan sadar kekurangan serta kelebihan mereka masing masing, anak-anak ini kemudian harus bisa menerima diri sendiri. Setelah kedua pendekatan ini berhasil dilakukan, barulah berorientasi pada metode terakhir, yaitu love, yang mana sebuah momen ketika pada akhirnya anak-anak berhasil masuk pada fase mencintai diri mereka sendiri.
Program Sparkling Diamonds yang dicetuskan oleh tim PKM ini menaruh harapan tinggi pada keberlanjutan program dan masa depan cerah bagi anak-anak panti. Mereka berharap melalui program ini, dapat terjadi peningkatan kualitas self concept dan self esteem dari para anak panti dari kategori sedang hingga tinggi. Hal ini didukung dengan adanya pengaruh positif yang ditunjukkan melalui pre-test dan post-test pada setiap kegiatan, dan diharapkan kedepannya bisa lebih baik lagi. Selain itu, melalui program ini diharapkan terjalinnya komunikasi yang baik antar anak panti asuhan melalui kegiatan saling berbagi pengalaman.
Tim ini berharap, semoga dengan adanya buku pedoman dan kegiatan yg telah dilakukan, program dan metode yang telah diterapkani bisa disebarluaskan di panti asuhan lain, sehingga terjadi peningkatan self esteem anak-anak panti secara nyata dan menyeluruh. “Semoga juga anak panti bisa lebih sadar terhadap potensi mereka, dan menerima serta menyadari kelebihan dan kekurangan diri, kemudian berhasil mencintai diri sendiri. Terakhir, kami berharap adanya keberlanjutan setelah program berakhir, sehingga para mitra dan pengelola panti dapat melakukan program ini secara mandiri untuk kedepannya,” tutup Fadili.
***
Reporter : Haidar Ramdhani
Editor : Rafly Muzakki Rahman
Tambahkan Komentar