Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim KKN-T IPB Wonosobo 01 membantu pengembangan wisata pemandian air hangat dan wisata tubing Desa Sukorejo. Wisata pemandian air hangat dan wisata tubing (Tandu River Tubing) mulai dikelola oleh Karang Taruna Desa Sukorejo sejak 2020. Fasilitas dan sarana prasarana di lokasi wisata masih tergolong minim. Meski demikian, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sukorejo sangat mendukung untuk dilakukan pengelolaan wisata yang lebih baik lagi.
“Sebenarnya, dari pihak Pemdes sudah merencanakan pembangunan sarana prasarana serta fasilitas untuk wisata pemandian air hangat dan wisata tubing. Namun dikarenakan adanya pandemi, dana dialokasikan ke penanganan Covid-19 terlebih dahulu,” ucap Achmad Yopi Suyitno Pribawanto, Ketua Tim KKN T IPB Wonosobo 01 pada (19/8) melalui wawancara secara online.
Menurut Yopi, akses ke lokasi wisata terbilang mudah dan murah. Untuk saat ini, pengunjung wisata pemandian air hangat tidak dipungut biaya masuk. Sedangkan untuk wisata tubing, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp25.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk perlengkapan arung jeram, seperti helm pengaman, pelampung, baju pengaman, dan snack.
Meski wisata tubing ini tergolong ekstrem, pengunjung tidak perlu khawatir karena keamanan pengunjung akan dijamin oleh pihak pengelola. Terlebih pengelola wisata tubing telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga keamanan pengunjung. Selain itu, setelah selesai menikmati wisata tubing, pengunjung akan diantarkan kembali ke lokasi awal pemberangkatan. Pasalnya, panjang wisata tubing ini mencapai 2 km dengan aliran air dari saluran bendungan.
Masyarakat Desa Sukorejo menyambut baik dan penuh antusias adanya rencana pengembangan wisata di desa mereka. Adanya wisata pemandian air hangat dan wisata tubing membantu masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Karang Taruna Desa Sukorejo, Pemdes Sukorejo, dan masyarakat sekitar bahu-membahu menjaga lingkungan wisata pemandian air hangat dan wisata tubing agar tetap asri dan lestari.
Langkah pengembangan wisata yang direkomendasikan Tim KKN-T IPB Wonosobo 01 meliputi pemenuhan sarana dan prasarana di lokasi wisata, rebranding melalui media sosial maupun mulut ke mulut, berkolaborasi dengan instansi daerah terkait seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta penambahan titik di aplikasi Google Maps untuk memudahkan pengunjung mengetahui lokasi wisata pemandian air hangat dan wisata tubing.
“Jadi dari penambahan titik di Google Maps itu, nantinya masyarakat bisa menilai bagaimana wisata pemandian air hangat dan wisata tubing ini melalui rating yang ada di Google Maps,” ujar Yopi.
Harapannya dengan melakukan langkah–langkah tersebut, wisata pemandian air hangat dan wisata tubing lebih dikenal khalayak secara luas, serta menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Desa Sukorejo.
Sumber gambar: Dokumentasi Tim KKN-T IPB Wonosobo 01
Editor: Ikfanny Alfi Muhibbah Shalihah
Tambahkan Komentar